
Tiga Organisasi Perfilman Hollywood Kecam Kebijakan Trump
Rahman Indra, CNN Indonesia | Rabu, 01/02/2017 14:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kritik tajam yang mengecam kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump di AS, khususnya kalangan Hollywood masih terus terjadi. Kali ini, tiga organisasi besar perfilman menyampaikan penolakannya terhadap kebijakan Trump yang melarang masuknya pendatang dari tujuh negara mayoritas muslim ke AS.
"DGA sangat percaya bahwa seniman, tanpa memandang dari mana ia berasal, keyakinan ataupun jenis kelaminnya, mestinya dapat masuk ke AS untuk menunjukkan kreativitas dan karyanya," ungkap Directors Guild of America dalam pernyataan resminya seperti dilansir AFP.
"Kebijakan yang menghalangi ini, tanpa pertimbangan, mestinya haruslah memperhatikan unsur seni dan sinema. Pertukaran terbuka akan karya seni adalah identitas kita semua, itulah yang menjadi perhatian dari pembuatan film, dengan mengusung nilai kemanusiaan tanpa batasan negara dan budaya."
Selain DGA, organisasi perfilman SAG-AFTRA, yang di dalamnya terdapat 160.000 anggota, juga menyampaikan kecaman yang sama. Mereka menilai mestinya Trump memperhatikan "persamaan kesempatan tanpa memandang ras, gender, orientasi seksual ataupun tanah kelahiran."
"Kebijakan imigrasi ini sangat salah kaprah, dan kami mendukung para seniman di setiap langkahnya," ungkap pernyataan organisasi, seperti dilansir majalah Variety.
Penghargaan Screen Actors Guild Awards pada Minggu lalu, sebagai salah satu perhelatan penghargaan film besar di Hollywood, didominasi pidato penerimaan yang juga mengkritik kebijakan imigrasi Trump.
Salah satunya dari aktris Julia Louis-Dreyfus, yang dengan lugas mengatakan dia mencintai AS akan tetapi apa yang terjadi saat ini telah menodai rasa cintanya.
Beberapa jam sebelum perhelatan, sutradara peraih piala Oscar asal Iran, Asghar Farhadi mengatakan dirinya tidak dapat hadir dalam perayaan Oscar yang digelar akhir bulan mendatang karena terhalang kebijakan Trump.
The Writers Guild of America juga mengutuk kebijakan imigrasi Trump dengan menyampaikan, "Kebijakan itu 'sangat tidak Amerika'. Kebijakan yang telah menyebabkan Farhadi mengalami masalah dan terhambat masuk ke AS.
"Sejak dulu, industri hiburan telah dibangun atas imajinasi para imigran," ungkap pernyataan resmi bersama yang disampaikan organisasi cabang timur dan barat.
"Anggota kami adalah para pencerita hebat yang selalu menyambut baik cerita dari siapapun, tanpa memandang dari mana mereka berasal, apapun keyakinannya, karena mereka membagi kreativitasnya dengan Amerika. Kami bersama mereka dan akan terus berjuang bersama."
Farhadi sebelumnya meraih piala Oscar lewat film berbahasa asing terbaik berjudul A Separation pada 2012. (rah/rah)
"DGA sangat percaya bahwa seniman, tanpa memandang dari mana ia berasal, keyakinan ataupun jenis kelaminnya, mestinya dapat masuk ke AS untuk menunjukkan kreativitas dan karyanya," ungkap Directors Guild of America dalam pernyataan resminya seperti dilansir AFP.
"Kebijakan yang menghalangi ini, tanpa pertimbangan, mestinya haruslah memperhatikan unsur seni dan sinema. Pertukaran terbuka akan karya seni adalah identitas kita semua, itulah yang menjadi perhatian dari pembuatan film, dengan mengusung nilai kemanusiaan tanpa batasan negara dan budaya."
"Kebijakan imigrasi ini sangat salah kaprah, dan kami mendukung para seniman di setiap langkahnya," ungkap pernyataan organisasi, seperti dilansir majalah Variety.
Penghargaan Screen Actors Guild Awards pada Minggu lalu, sebagai salah satu perhelatan penghargaan film besar di Hollywood, didominasi pidato penerimaan yang juga mengkritik kebijakan imigrasi Trump.
Salah satunya dari aktris Julia Louis-Dreyfus, yang dengan lugas mengatakan dia mencintai AS akan tetapi apa yang terjadi saat ini telah menodai rasa cintanya.
Beberapa jam sebelum perhelatan, sutradara peraih piala Oscar asal Iran, Asghar Farhadi mengatakan dirinya tidak dapat hadir dalam perayaan Oscar yang digelar akhir bulan mendatang karena terhalang kebijakan Trump.
The Writers Guild of America juga mengutuk kebijakan imigrasi Trump dengan menyampaikan, "Kebijakan itu 'sangat tidak Amerika'. Kebijakan yang telah menyebabkan Farhadi mengalami masalah dan terhambat masuk ke AS.
"Sejak dulu, industri hiburan telah dibangun atas imajinasi para imigran," ungkap pernyataan resmi bersama yang disampaikan organisasi cabang timur dan barat.
"Anggota kami adalah para pencerita hebat yang selalu menyambut baik cerita dari siapapun, tanpa memandang dari mana mereka berasal, apapun keyakinannya, karena mereka membagi kreativitasnya dengan Amerika. Kami bersama mereka dan akan terus berjuang bersama."
Farhadi sebelumnya meraih piala Oscar lewat film berbahasa asing terbaik berjudul A Separation pada 2012. (rah/rah)
ARTIKEL TERKAIT

Selebriti Hollywood Kritik Trump dalam Penghargaan SAG
Hiburan 2 tahun yang lalu
Massa Protes di Jalanan, Trump Tonton 'Finding Dory'
Hiburan 2 tahun yang lalu
Inspirasi 'White Helmets' dari Suriah Gagal Hadir di Oscar
Hiburan 2 tahun yang lalu
Karena Aturan Trump, Sutradara Iran Tak Bisa Hadir di Oscar
Hiburan 2 tahun yang lalu
Donald Trump Seperti Tokoh Jahat di Film James Bond
Hiburan 2 tahun yang lalu
Trump Larang Imigran Muslim, Artis Iran Ancam Tak Hadir Oscar
Hiburan 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

Kemenkeu Ramal Perang Dagang Lanjut Walau Trump Kalah Pilpres
Ekonomi • 10 December 2019 07:51
Penurunan Ekspor China Seret Harga Minyak
Ekonomi • 10 December 2019 07:25
Ketika Trump Ucapkan Terima Kasih pada Iran
Internasional • 09 December 2019 20:56
Korea Utara Hina Trump Pria Tua yang Labil
Internasional • 09 December 2019 20:13
TERPOPULER

Studio Konfirmasi Sekuel Shazam! Resmi Digarap
Hiburan • 4 jam yang lalu
Sutradara Bongkar Cerita di Balik 'Standing Ovation' Parasite
Hiburan 1 jam yang lalu
Big Hit Bantah Bakal Digugat BTS Soal Royalti
Hiburan 1 jam yang lalu