Konser Perpisahan, The Moffatts Tak Akan Pernah Berubah

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 19 Feb 2017 14:20 WIB
Secara fisik mereka memang mereka jadi berewokan. Tapi secara musik, mereka meyakinkan ada 'kualitas Moffatts' yang tak akan pernah berubah.
The Moffatts akan konser reuni sekaligus perpisahan di Jakarta malam ini, Minggu (19/2). (AFP PHOTO / AFP PHOTO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dahulu mereka kurus dan selalu tersenyum. Sedikit remaja, mereka memilih memanjangkan rambut, mewarnainya dan menampilkan senyum yang sedikit angkuh. Kini setelah dewasa, mereka memilih menumbuhkan berewok. Bertato, bertopi. Tapi posturnya tetap sama kurus.

Mereka adalah The Moffatts, band asal Kanada yang populer di tahun 1990-an. Scott, Clint, Bob, dan Dave bersaudara menggebrak dunia musik saat merilis Chapter I: A New Beginning pada 1998. Mereka sudah bermusik sejak sebelumnya, akhir 1980-an. Tapi album ke-dua itulah yang membuat nama mereka dikenal. Penjualannya melebihi enam juta kopi di seluruh dunia.

Banyak yang berubah selama 19 tahun. The Moffatts sudah bubar sejak 2001, meski sempat kembali pada 2012 untuk sebuah pertunjukan Natal. Masing-masing personelnya punya kegiatan sendiri. Scott memilih bersolo karier. Clint dan Bob berganti-ganti band. Terakhir, mereka membuat Endless Summer. Salah satu lagu hit yang dipromosikan berjudul Amen for Women.
Lewat band itu, Clint dan Bob kembali ke country/pop, akar musik mereka sebelum ke pop/rock di tahun 1990-an. Mereka membuatnya di Nashville, di mana dahulu mereka mengawali musik dengan menjadi band termuda yang menandatangani kontrak dengan Polydor Records.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Clint dan Bob saat diwawancara Interaksyon, mereka tidak pernah berubah soal musik. Yang mereka buat sekarang merupakan musik yang sama seperti kala remaja dahulu.

“Ada 'hal-hal Moffatts' di dalamnya, 'kualitas Moffatts,'” kata Bob. Itu tak mungkin dihindari, katanya, mengingat mereka tumbuh besar bersama dan belajar menulis lagu bersama. “Tapi kami lebih country sekarang. Tinggal di Nashville, Tennessee selama 10 tahun, menulis bersama penulis musik country lainnya,” tutur Bob menambahkan.

‘Kualitas Moffatts’ yang disebut Bob, diakui pula oleh Scott, meski ia merasa musiknya sekarang lebih pop. “Anda tidak pernah benar-benar berubah. Tidak ada aturan yang bilang bahwa suatu hari Anda jadi dewasa dan Anda harus berlaku seperti ini. Dan saya pikir, sebaiknya Anda jadi diri sendiri saja. Masih ada keriangan itu di diri kita,” katanya.
Clint pun sependapat. Ia menuturkan, musik mereka yang dahulu mungkin dianggap berbeda karena mereka saat itu masih muda. Ada perspektif soal usia di sana. Sekarang kalau lagu-lagu seperti Miss You Like Crazy dan Life Is So Short dinyanyikan kembali, ada kesan berbeda karena mereka sudah dewasa. Meski begitu, lagu-lagu itu tetap menyentak.

Lagu-lagu itu akan dibawakan kembali oleh The Moffatts—meski tanpa Dave yang kini memilih jalan berbeda sebagai guru yoga—dalam konser perpisahan mereka di Asia Tenggara. Ucapan selamat tinggal itu disampaikan di Manila (18/2), Jakarta (19-20/2), Bali (24/2), dan Singapura (25/2). Asia Tenggara dipilih lantaran mereka punya banyak penggemar di sana.

Di Manila, di mana Miss You Like Crazy pernah memuncaki daftar lagu sampai 14 pekan berturut-turut, mereka dielu-elukan penggemar. Itu merupakan kali pertama setelah 16 tahun The Moffatts tak menginjakkan kaki di sana. Di Indonesia, konser digelar nanti malam.

[Gambas:Youtube]

Hard Rock Cafe Jakarta dan Bali menjadi wadah bertemunya para penggemar The Moffatts dengan band idola mereka, mungkin untuk yang terakhir kali. Seperti janji, mereka tidak akan berubah. Bukan hanya soal musik, tetapi juga keramahannya pada para penggemar.

Semoga ‘kualitas Moffatts’ itu terus ada, meski band-nya telah bubar sejak 2001 lalu. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER