T.O.P 'Bigbang' Larang Penggemar Kirim Makanan ke Area Wamil

CNN Indonesia
Senin, 13 Mar 2017 04:21 WIB
Karena ketatnya peraturan di area wamil tempatnya bertugas saat ini, rapper Bigbang, T.O.P, melarang para penggemarnya untuk mengirim makanan.
T.O.P melarang penggemarnya untuk mengirim makanan ke area wamil. (Foto: REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rapper boyband Bigbang, T.O.P, melarang para penggemarnya untuk mengirim dukungan berupa makanan ke area wajib militer (wamil) tempatnya berlatih dan bertugas saat ini.

Biasanya, seniman bernama asli Choi Seunghyun itu berkomunikasi secara langsung dengan penggemarnya melalui akun Instagram resmi miliknya. Namun, karena anggota militer aktif di Korea Selatan dilarang keras menggunakan ponsel selama bertugas, maka ia meminta bantuan kakak perempuannya, Choi Hyeyoun.

Menuruti permintaan adiknya, Hyeyoun lantas menyampaikan permohonan TOP lewat unggahan di akun Instagram. Akun pribadi Hyeyoun memang dikenal sangat aktif dan diikuti oleh ratusan ribu penggemar T.O.P.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

"Saya punya sebuah permintaan. Adik saya mengontak saya. Dia sekarang telah selesai menjalankan latihan di Nonsan dan kini tengah berada di Byukjae untuk latihan paruh kedua," ujar Hyeyoun dalam keterangan unggahan itu.

"Ia mengatakan, pusat pelatihan di Byukjae melarang pengiriman makanan, jadi jika dia mendapatkan kiriman, dia akan dihukum. Jadi kalian benar-benar tidak bisa mengirim [makanan] apa pun, karena dia akan mendapatkan masalah jika dia dihukum. Jadi mohon jangan mengirim apa pun! Saya selalu bersyukur bahwa kalian sangat peduli terhadap adik saya." tulisnya.


T.O.P sebelumnya mengikuti tes masuk wajib militer pada 25 Oktober 2016. Pada 11 November, Agen Kepolisian Nasional Korea Selatan telah mengumumkan bahwa dirinya berhasil melewati tes tahap pertama. Dengan pengumuman resmi bahwa ia masuk ke dalam jajaran, berarti musisi yang juga seorang aktor ini telah sukses melewati ujian praktik.

T.O.P mulai menjalani program tersebut selama tiga bulan di tempat pelatihan yang terletak di Choongnam, Nonsan, Provinsi Chungcheong Selatan. Di sana, ia mendapatkan pelatihan awal selama empat pekan. Setelah itu, ia akan ditempatkan sebagai anggota jajaran di Seoul District Police.


Pria kelahiran 1987 itu termasuk dianggap terlambat dibanding peserta wajib militer lainnya, yang biasanya berusia sekitar 20 tahun. Meski demikian, ia merupakan personel Bigbang pertama yang memasuki program yang diwajibkan bagi pemuda di Korea itu.

Penggemar fanatik di Korea Selatan memiliki kebiasaan mengirimkan dukungan berupa makanan, pakaian, dan hadiah lainnya untuk idolanya yang tengah bertugas melayani negara sebagai anggota militer aktif. Meski demikian, beberapa area wamil secara ketat melarang personelnya untuk menerima kiriman dalam bentuk apa pun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER