Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Michael Cohen merespons video klip baru penyanyi Snoop Dogg. Di video itu, Snoop Dogg terlihat menembak Trump, yang digambarkan sebagai seorang badut. Trump terlihat mengangkat tangan seperti ketakutan di video itu.
Cohen menilai, video itu sangat memalukan dan sama sekali tidak bernilai seni.
"Tidak ada yang lucu dalam upaya pembunuhan terhadap presiden. Sangat memalukan dan tidak artistik," kata Cohen kepada TMZ, seperti dikutip dari Ace Showbiz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Cohen pun menuntut Snoop Dogg untuk meminta maaf kepada Trump. Menurutnya, aksi sang rapper hanya sebuah tindakan tidak layak yang bersembunyi di balik kebebasan seni.
[Gambas:Youtube]
"Hanya dengan kedok alasan seni, membuat tindakan itu dibenarkan. Snoop tahu itu dan dia bermain di wilayah itu," tutur Cohen. Daripada terus mencemooh Presiden, Cohen menyarankan agar Snoop Dogg melakukan hal lain yang lebih berdampak terhadap kriminalitas di AS.
Misalnya, mengurangi kekerasan dan penggunaan obat-obatan.
Video Snoop Dogg, menurut Cohen, justru akan memancing adanya pembunuhan lain.
Tak sendirian, anggota Senat Marco Rubio juga berpendapat sama. Meski Rubio diketahui menentang Trump saat pemilihan Presiden 2016 lalu, dia menolak video itu.
"Snoop tidak harus melakukan itu. Kita sudah memiliki presiden yang dibunuh sebelumnya di negara ini, jadi apa pun bentuk [pembunuhannya] kita harus sangat berhati-hati," tuturnya.
Rubio berpendapat, beberapa orang dapat saja menangkap ide yang salah dari video itu.
Dalam video itu, terlihat Snoop Dogg berdiri di sebelah ‘Trump’ dan mengacungkan pistol di tangan kanannya. Tanpa ragu, ia lantas melepas tembakan ke arah ‘Trump.’ Tepat sasaran.
Itu merupakan adegan dalam video klip lagu sang penyanyi berusia 45 tahun, yang berjudul Lavender (Nightfall Remix). Snoop Doog berkolaborasi dengan BADBADNOTGOOD dan Kaytranada.