Malaysia Kecewa Gagal Tonton 'Beauty and the Beast'

CNN Indonesia
Kamis, 16 Mar 2017 09:20 WIB
Disney memutuskan menarik Beauty and the Beast dari bioskop-bioskop di Malaysia ketimbang setuju dengan pemotongan 4,5 menit adegan gay di dalamnya.
Masyarakat Malaysia tak bisa menonton Beauty and the Beast karena Disney menariknya. (AFP PHOTO / Roslan RAHMAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Malaysia gagal menonton Beauty and the Beast. Badan sensor setempat memutuskan memotong 4,5 menit dari film yang dibintangi Emma Watson dan Dan Stevens itu. Yang dipotong adalah adegan gay yang selama ini diribut-ributkan.

Tapi Disney ‘tak terima.’ Diberitakan The Malay Mail Online, Disney lebih memilih menarik filmnya dari peredaran di Malaysia ketimbang harus menerima adegan itu dipotong. “Film tidak dipotong dan tidak akan dipotong untuk Malaysia,” pernyataan tegas Disney.

Poster film itu pun tak lagi ada di bioskop-bioskop di Malaysia. Golden Screen Cinemas mengaku pada Senin (13/3) lalu, mereka harus menunda penayangan film itu atas permintaan Disney. Namun sekarang, sudah tidak akan ada bioskop yang menayangkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut pantauan CNNIndonesia.com, di penjualan tiket online pun tidak ada bioskop yang memasang Beauty and the Beast sebagai film yang sedang main maupun segera tayang.

Bioskop yang sudah punya pembeli tiket online seperti Golden Screen Cinemas, akan mengembalikan uang mereka secara penuh. Mekanismenya belum diumumkan lebih lanjut.

Menurut Kepala Film Censorship Board Abdul Halim Abdul Hamid, Malaysia sebenarnya sudah meloloskan Beauty and the Beast dengan rating P13. Artinya, anak di bawah usia 13 tahun harus ditemani orang dewasa untuk menontonnya. Tapi, mereka juga memotong 4,5 menit.


Bahwa Beauty and the Beast sudah lolos dengan P13, ada di situs resmi badan sensor Malaysia. Film itu bahkan sudah dapat label P13 sejak akhir Februari lalu. Tapi soal ada 4,5 konten gay yang dipotong, tidak diterangkap di situs itu.

Setelah pemotongan dan pemberian label P13 itu, kata Abdul, sebenarnya bioskop sudah berhak menayangkan filmnya kapan saja. Tapi Disney memilih menariknya dari peredaran.

Malaysia memang punya aturan melarang homoseksual. Negara itu juga tidak termasuk 20 pasar film terbesar di dunia, menurut Motion Picture Association of America. Karena itu, Disney memilih mencabutnya sekalian ketimbang harus kehilangan ‘warna baru’ di filmnya.


Keputusan itu mengundang berbagai reaksi masyarakat. Beberapa akun di Twitter salut terhadap langkah Disney. Tidak sedikit yang mengutuk keputusan pemerintah Malaysia untuk memotong adegan Beauty and the Beast, sehingga Disney menarik film dari bioskop.

Mereka berpendapat, film lokal sendiri banyak yang tidak bermutu, berisi adegan pemerkosaan, atau bahkan ada konten transgender. Mengapa Beauty and the Beast disensor?







Beauty and the Beast digadang-gadang diproduksi dengan biaya US$160 juta. Disney memprediksi film itu bakal mengantongi US$120 juta dari akhir pekan perdananya di AS.

Beberapa negara sudah meributkan konten gay Beauty and the Beast, termasuk Alabama, Rusia, Singapura, dan Hong Kong. Indonesia sendiri meloloskan film itu tanpa ada pemotongan atau pengebluran. Beauty and the Beast mulai tayang di Indonesia 17 Maret esok.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER