Jakarta, CNN Indonesia -- Kim Kardashian mengaku sudah mempersiapkan dirinya untuk diperkosa dan ditembak mati saat menjadi korban perampokan di Paris, Oktober lalu. Ketika itu, Kim dilempar ke tempat tidur dan diancam dengan senjata api oleh perampok perhiasaan senilai jutaan dolar miliknya.
Melansir
Metro.co.uk, Kim mengungkapkan kejadian traumatis itu dalam program
reality show Keeping Up with the Kardashians, Minggu (19/3). Kim mendeskripsikannya dengan detail.
"Dia memegang kaki saya dan Anda tahu, saya sedang tidak memakai pakaian dalam. Dia menarik saya ke arah tempat tidur. Saat itu saya berpikir mereka akan memerkosa saya.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim mengaku sudah mempersiapkan mental untuk itu. Namun ternyata pelaku perampokan tidak memerkosanya. Mereka hanya menodongkan senjata api ke arah sang istri Kanye West.
"Saya pikir mereka akan benar-benar menembak saya di kepala," tutur Kim melanjutkan.
Ketika itu, Kim berdoa agar saudarinya, Kourtney Kardashian tetap hidup normal setelah melihat mayatnya terkapar di kasur. Saat itu Kim sendirian di apartemen, sementara pengawal pribadinya menemani saudari-saudarinya bersenang-senang di kelab malam terdekat.
Kim terlihat masih sangat trauma saat mendeskripsikan kejadian itu. Sebelum episode itu ditayangkan, sang ibu dua anak mengaku sangat sulit terbuka soal kejadian traumatis itu.
Tapi Kim memilih menyampaikannya lewat
reality show yang mengikuti kehidupannya dan keluarga Kardashian itu, dibanding melalui wawancara dengan media.
Dari kejadian perampokan di Paris, Kim mengaku mendapa pelajaran yang berharga. Setelah kejadian itu, Kim jadi jarang lagi pamer di media sosial. Ia juga bersyukur karena kejadian itu membuatnya lebih ingin menghabiskan waktu dengan suami dan anak-anaknya.
Kejadian itu sendiri sudah mendapat penanganan dari kepolisian Perancis. Polisi sudah menangkan orang-orang bermasker yang memboyong perhiasan senilai US$12 juta dari Kim.