Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi digital menguasai segala lini, termasuk industri musik. Laporan terbaru dari Asosiasi Industri Rekaman Amerika menyatakan, sejak tahun lalu adanya teknologi digital mengubah dan mendominasi cara orang mendengarkan musik.
Jumlah pendengar musik streaming melampaui unduhan, apalagi fisik seperti CD dan vinil.
Tercatat, streaming berkontribusi 51 persen terjadap total pendapatan di industri musik. Sementara penjualan musik lewat unduhan turun 22 persen dibanding periode 2015. Bukan hanya itu, penjualan musik secara fisik juga turun 16 persen.
Kesuksesan streaming bahkan bisa mengatrol industri musik secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena naiknya streaming, meski penjualan unduhan dan CD atau vinil turun, penghasilan industri musik di Amerika Serikat tetap naik hingga 11 persen. Itu termasuk kenaikan tajam. NME memberitakan, itu kenaikan berdigit ganda pertama sejak 1994.
Angka itu juga kenaikan industri musik keseluruhan yang terbaik sejak 1998.
Keuntungan yang dihasilkan industri musik streaming kebanyakan berasal dari langganan.
Diberitakan, fitur langganan musik total menghasilkan US$2,26 miliar. Ada kenaikan hampir 95 persen sejak 2015. Laporan Asosiasi Industri Rekaman Amerika menyebut, warga AS membayar sampai US$22,6 juta untuk berlangganan musik, jika ditotal.
Uang yang dikeluarkan untuk berlangganan musik itu juga meningkat tajam. Tahun lalu, total seluruh warga AS hanya mengeluarkan US$10,8 juta. Kenaikannya lebih dari 50 persen.
Musik streaming berlangganan yang menjadi favorit pendengar adalah Spotify dan YouTube.
Menariknya, fenomena berbeda terlihat di Eropa, terutama Inggris. Di sana, penjualan vinil justru meroket.