Indonesia Tiris Aktor Merangkap Penari Drama Musikal

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2017 05:28 WIB
Di tengah maraknya produksi drama musikal di dunia, Indonesia justru dianggap tengah kekurangan aktor yang mampu menari sekaligus menyanyi.
Indonesia dianggap kekurangan aktor yang mampu bernyanyi dan menari dalam drama musikal. (Foto: CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri drama musikal tengah naik daun dan diminati dunia internasional. Sektor ini kembali bangkit lewat La La Land dan Beauty and The Beast. Meski demikian, saat selera pasar sedang tinggi-tingginya, Indonesia justru kekurangan aktor yang mampu menari sekaligus menyanyi untuk bermain dalam drama musikal.

Fakta tentang tirisnya aktor drama musikal ternyata tidak mengejutkan sutradara Nia Dinata. Menurut pengarah film musikal Ini Kisah Tiga Dara itu, hal tersebut terjadi karena wadah untuk drama musikal di Indonesia masih sangat kurang.

"Dalam film ataupun teater, kita kekurangan aktor dan penari yang bisa memainkan musikal, soalnya di Indonesia itu masih jarang sekali," katanya dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nia membandingkan kondisi Indonesia dengan negara-negara di Eropa karena, menurutnya, di sana akting dalam teater sudah masuk kurikulum di jenjang pendidikan sekolah menengah atas. Hal ini akan memudahkan saat mencari talenta berbakat untuk industri teater dan film.


Pun saat audisi, peserta yang ikut akan melimpah sehingga tak bakal kekurangan orang. Beda dengan yang terjadi di Indonesia.

"Di sini yang mengantre enggak banyak-banyak amat, itu pun juga enggak bagus," ujarnya.

Di sisi lain, Nia juga menyebut para aktor Indonesia masih belum bisa membedakan antara berakting untuk kamera dan di atas penggung. Ia mengaku kerap mengaudisi jebolan teater untuk film namun tidak sesuai.

Nia menyebut bahwa hal itu terjadi karena para pemain teater masih menggunakan emosi dan ekspresi yang berlebihan untuk lensa kamera yang seharusnya lebih natural.


"Enggak ada pertukaran pengetahuan untuk itu. Kami jarang sekali dapat yang profesional, yang tahu bedanya teater dan film," kata Nia.

Padahal, menurut Nia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan teater dan film sehingga lebih bersinergi. Ia pun meminta pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan komunitas untuk mengasah kemampuan beraktingnya.

Sutradara film Arisan! itu berpendapat bahwa saat ini bioskop dan teater hanya bisa diakses secara terbatas.

"Pemerintah harus didorong membuat bioskop dan tempat performing art yang mudah dijangkau. Jangan di mal lagi, banyak tidak bisa akses," tuturnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER