Gelang Prasejarah Ditemukan di Pantai di Papua

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Apr 2017 15:32 WIB
Para arkeolog menemukan gelang yang berasal dari era prasejarah di pantai Sarmi, Papua. Selain gelang, ditemukan pula bermacam artefak lainnya.
Ilustrasi: Para arkeolog menemukan gelang yang berasal dari era prasejarah di pantai Sarmi, Papua. Selain gelang, ditemukan pula bermacam artefak lainnya. (Thinkstock/Jupiterimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para arkeolog dari Balai Arkeologi di Papua menemukan artefak gelang dari era prasejarah di situs Fromadi, pesisir pantai Sarmi, Papua.

Diberitakan Antara, gelang putih itu terbuat dari kaca dan ditemukan bersamaan dengan artefak prasejarah lainnya seperti gerabah, kapak batu, manik, dan sisa makanan berupa cangkang kerang.

"Hasil analisis artefaktual menunjukkan gelang ini berwarna putih dan berbahan kaca," kata Hari Suroto, peneliti Balai Arkeologi Papua, Sabtu (8/4).
Situs Fromadi sebagai lokasi penemuan terletak di pesisir pantai Sarmi, Papua. Berdasarkan cerita masyarakat Kampung Sawar, situs tersebut adalah perkampungan tua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nenek moyang mereka pernah bermukim di situs Fromadi dengan mendirikan rumah panggung. Selain itu, mereka juga mendirikan Karwari atau rumah laki-laki yang sakral," kata Hari.
Rumah Karwari dijabarkan Hari berbentuk tinggi dan bulat dengan atap kerucut yang digunakan sebagai tempat menyimpan tengkorak dan seruling keramat.

Rumah tersebut hanya dapat diakses oleh laki-laki.

Menurut Hari, penemuan gelang dari era prasejarah ini menunjukkan bahwa manusia yang bermukim di daerah tersebut sudah mengenal perhiasan tubuh sejak lama.
"Keberadaan gelang kaca dan manik-manik di situs ini diperkirakan berasal dari luar Papua melalui serangkaian tukar-menukar dalam perdagangan," kata Hari.

"Apalagi situsnya terletak di pesisir pantai," lanjutnya.

Pantai Sarmi terletak di kota Sarmi, ibu kota Kabupaten Sarmi yang diresmikan pada 12 April 2003. Sarmi merupakan kota yang masih berkembang namun memiliki keindahan, salah satu sebabnya adalah karena kota ini langsung berbatasan dengan Samudera Pasifik.

Nama Sarmi sendiri berasal dari singkatan nama suku terbesar yang ada di daerha ini, yaitu Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Tercatat, yang memberikan nama Sarmi adalah seorang antropolog Belanda, Van Kouhen Houven.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER