Jakarta, CNN Indonesia -- Kontroversi seputar Bill O’Reilly tidak mengganggu penjualan bukunya. Atau, itu justru menjadi pendongkrak penjualan buku ke-25 O’Reilly,
Old School: Life in the Sane Lane.Seperti diberitakan The Hollywood Reporter, buku itu menempati posisi puncak dalam daftar laris hardcover non-fiksi versi New York Times. Padahal pekan ini terbilang debutnya.
Buku itu juga menempati posisi puncak di daftar laris non-fiksi versi Publishers Weekly. Menurut daftar keseluruhan buku laris yang dirangkum USA Today, ia peringkat ke-dua.
Olds School: Life in the Sane Lane berisi pertentangan antara nilai-nilai lawas yang dipertahankan di sekolah dengan apa yang selama ini ada di dunia televisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larisnya buku itu di tengah kontroversi sosok O’Reilly sendiri, yang merupakan figur publik di dunia pertelevisian, dan tersandung masalah pelecehan seksual. Dikabarkan, ada skandal lain berupa penyogokan di balik fenomena yang mencengangkan itu.
Ada yang menyebut bahwa Fox News, tempat di mana O’Reilly bernaung, membayar perempuan-perempuan yang terlibat dalam kasusnya agar bungkam. Ada uang sebesar US$13 juta di sana.
Kasus O’Reilly membuat beberapa iklan membatalkan pemasangan di acaranya,
The O’Reilly Factor. Meskipun, sebenarnya rating acara itu juga seperti tidak terpengaruh.
Buku lain O’Reilly,
Killing the Rising Sun yang mengangkat hari-hari terakhir Perang Dunia II, juga masih populer. Buku itu menempati peringkat ke-tiga daftar laris hardcover non-fiksi versi Times.
Kesuksesan buku barunya, di luar kasus O’Reilly yang kontroversial, sebenarnya sudah diprediksi banyak kalangan. O’Reilly sudah dikenal sebagai penulis buku laris di Amerika.
Sejauh ini, ia punya buku seri Killing, termasuk
Killing Kennedy dan
Killing Lincoln. Meski dipertanyakan akurasinya, buku-buku yang ia tulis masih saja selalu laris.
Killing Jesus misalnya, menjadi buku non-fiksi terlaris pada 2013, dengan penjualan mencapai 1,5 juta kopi. Padahal buku itu baru dirilis akhir September. Di tahun yang sama, buku
Killing Lincoln terjual 225 ribu kopi dan
Killing Kennedy sampai 370 ribu kopi.