Jakarta, CNN Indonesia -- Sesal membayangi Ardian Syaf, komikus asal Tulungagung yang dipecat Marvel karena menyisipkan simbol ‘QS 5:51’ dan ‘212’ dalam komik
X-Men Gold #1 karyanya.
Kepada kantor berita Antara, Ardian menceritakan bahwa pemecatan datang melalui surat elektronik dari Marvel, Senin (10/4) pukul tiga dini hari. Heboh simbol yang terkait dengan aksi ekstremis di Indonesia itu sudah ramai pekan sebelumnya.
Marvel menghubungi Ardian dan melarang ia berkomentar. Komiknya pun ditarik. Komik-komik selanjutnya yang ada simbol itu pun ikut ditarik saat itu juga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru saat itu Ardian sadar, keputusannya memasukkan simbol itu bakal jadi masalah.
Awalnya Ardian mengaku iseng. Kebetulan saat membuat ilustrasi komik tokoh superhero Marvel itu, ia baru pulang dari mengikuti aksi damai memprotes dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Jakarta, 2 Desember 2016.
Di rumahnya, Desa Tenggur, Tulungagung Jawa Timur, Aan pun melanjutkan menggambar ilustrasi grafis komik dan memasukkan simbol ‘QS 5:51’ serta ‘212’ ke karyanya.
‘QS 51:5’ yang merujuk pada surat Al-Maidah ayat 51 dia selipkan pada gambar kaus salah satu tokoh superhero, sementara kode ‘212’ tertera pada nama toko yang menjadi latar ilustrasi komik itu. Ia coba pasang di Facebook, tak ada tanggapan.
Komik pun terbit, Rabu (12/4) lalu. Marvel mengaku puas, bahkan memberi selamat.
Toh, sebelumnya Ardian pernah menyisipkan baliho kampanye Jokowi-Ahok saat Pilkada DKI, dalam komik
Batgirl #1 pada 2012. Ia menuai pujian saat itu.
Tapi Sabtu (8/4) saat membuka surel, Ardian kaget. Ia mendapati adanya surat terbuka, disertai gambar komiknya lengkap dengan ‘QS 5:51’ dan ‘212.’
Kontroversi kemudian bergulir. Karyanya diramaikan di Reddit, Facebook, Twitter, dan platform online lainnya. Ardian tak menyangka bakal seramai itu. Barulah itu sadar, keisengannya bakal berakibat fatal. Ia banjir kritik, bahkan dipecat.
“Sejak saat itu saya sadar karier saya bakal segera berakhir,” tuturnya.
Ardian sudah berusaha menjelaskan bahwa ia tidak anti-Yahudi, karena
toh dirinya bekerja untuk komik kelas dunia seperti Marvel dan DC. Ia memasang simbol itu, tidak ada niatan selain hanya untuk menyimpan kenangan aksi 212 di dalam karyanya.
Tapi pembenci di dunia maya tetap berdatangan. Marvel pun telah bertindak tegas.
“Jika saya tahu begini saya tentu tidak akan memasang seperti ini,” sesal Ardian.