Pangeran Harry Curhat Upaya Pulih dari Kehilangan Putri Diana

CNN Indonesia
Senin, 17 Apr 2017 11:13 WIB
Untuk kali pertama, Pangeran Harry secara terbuka mengisahkan perjuangan ia sembuh dari rasa frustrasi akibat kehilangan sang ibunda, Putri Diana.
Untuk kali pertama, Pangeran Harry secara terbuka mengisahkan perjuangan ia sembuh dari rasa frustasi akibat kehilangan sang ibunda, Putri Diana. (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kehilangan sosok ibu bukan hal yang mudah. Begitu pula yang dirasakan Pangeran Harry saat sang ibunda, Putri Diana, meninggal karena kecelakaan dua dekade silam.

Dalam wawancara dengan Telegraph, Pangeran Harry mengisahkan perjuangannya untuk sembuh dari rasa kehilangan yang dalam atas kepergian sang ibunda.

"Saya kini dapat dengan tenang mengisahkan kehilangan ibu saya saat usia 12, yang mematikan seluruh emosi saya selama 20 tahun, memiliki dampak serius bukan hanya kehidupan personal saya namun juga dalam pekerjaan," kata Pangeran Harry.
"Saya mungkin sudah sangat dekat dengan definisi 'hancur' dalam beberapa kesempatan ketika segala kesedihan, kebohongan, dan kesalahpahaman, semuanya, datang kepada saya dari berbagai sisi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangeran Harry juga mengakui bahwa ia telah berjuang keras untuk meredam emosi yang muncul akibat memiliki rasa kehilangan atas ibunya.

Dan atas frustrasi yang ia rasakan, Pangeran Harry memilih untuk meluapkan pada olahraga tinju.

"Selama bertahun-tahun saya mengambil tinju, karena semua orang mengatakan tinju baik untuk diri dan cara yang sangat baik meluapkan agresivitas," katanya.
"Dan tinju benar-benar menyelamatkan saya karena saya amat sangat ingin meninju seseorang, jadi dapat meninju sesuatu seperti samsak rasanya menjadi lebih mudah."

Selain meluapkan sifat agresif akibat kehilangan sosok ibunda dengan tinju, Pangeran Harry juga mencari dukungan dari lingkungan terdekat, termasuk sang kakak, Pangeran William.

"William mengatakan kepada saya, 'Dengar, kamu harus mengatasi masalah itu. Tidak sehat bila kamu menganggap tidak ada yang memengaruhimu.' Dan ketika saya jujur mengungkapkan apa yang saya rasakan, saya mulai bisa membedakan darah, keringat, dan air mata," kata Harry.
Sang kakak, Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, berencana akan memperingati kepergian Putri Diana akhir tahun ini.

Keduanya berencana membuatkan patung sebagai bentuk penghargaan atas lambang 'kebaikan, kasih sayang, dan pengabdian' Putri Diana semasa hidup.

Bukan hanya berbicara dengan orang terdekat akan kesedihan mendalam yang dirasakan Pangeran Harry, ia pun juga kerap menasihati diri sendiri, menasihati bahwa air mata dan emosi tidak akan membuat Putri Diana kembali.

"Cara saya mengatasi perasaan itu dahulu adalah dengan menolak dan enggan memikirkan tentang ibu saya. Namun kemudian saya bertanya kepada diri sendiri apakah itu akan membantu saya," kata Harry.
"Saya pikir penolakan itu justru hanya akan membuat saya semakin sedih, dan tidak akan membuat ibu kembali. Jadi dari sisi emosi saya, saya meyakinkan diri sendiri untuk tidak membiarkan emosi saya mengambil alih."

"Jadi selama usia 20-an saya seperti orang yang menganggap 'hidup itu indah', 'hidup ini baik-baik saja.' Dan kemudian saya mulai sedikit pembicaraan dan semua kesedihan yang tidak ingin saya akui datang, dan saya sadar saya harus menghadapi itu semua."

Namun Pangeran Harry bersyukur ia kini sudah sepenuhnya melewati masa yang ia sebut kacau balau.

"Hanya dua tahun proses itu, dari keseluruhan masa kacau balau. Saya selama masa kacau itu hanya tidak tahu harus bagaimana dan apa yang salah dengan diri saya."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER