Alasan Netflix Tak Mau 'Lepaskan' Filmnya di Bioskop

Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring menjamurnya layanan menonton daring seperti Netflix dan Amazon, banyak yang mempertanyakan peran bioskop di masa mendatang. Mereka bahkan sudah bekerja sama langsung dengan sineas bertalenta atau rumah produksi untuk merilis filmnya secara daring.

Bioskop memang masih punya kesempatan mendapat penonton, lantaran beberapa platform seperti Amazon menjalin kerja sama untuk membiarkan film itu rilis di sinema beberapa saat sebelum di platform-nya. Itu terjadi pada Manchester by the Sea dan Chi-Raq.

Namun tidak demikian dengan Netflix. Seperti diberitakan The Verge, platform itu ‘keras kepala’ dengan meminta film orisinal mereka tetap tayang secara daring lebih dahulu, atau bersamaan, dengan rilisnya di bioskop. Meskipun jelas, itu ‘mencederai’ jumlah penonton.

Lihat juga: 'Man to Man' Jadi Drama Korea Pertama yang Mendunia

Namun Netflix punya alasan tersendiri. Dalam surat terbuka manajemen Netflix, diketahui bahwa strategi itu sebenarnya ditujukan untuk mengutamakan pelanggan. “Karena pelanggan kami mendanai film ini, mereka harus menjadi yang pertama yang menontonnya,” ungkapnya.

Meski begitu, Netflix mengaku tetap mendukung jaringan teater besar seperti AMC dan Regal di Amerika Serikat. “Jika mereka menawar film kami, seperti film terbaru Will Smith Bright, [akan tayang] di teater berbarengan dengan Netflix. Biarkan pelanggan memilih.”

Bright adalah film kerja sama Smith kembali dengan sutradara Suicide Squad. Film itu rencananya tayang pada Desember mendatang. Dari situ akan terlihat, apakah pelanggan lebih memilih harga mahal menonton di bioskop atau santai di rumah dengan Netflix.

Lihat juga: Telkom Buka Blokir Netflix Bulan Depan

Sejauh ini terbukti film-film Netflix tidak kalah dibanding bioskop. Film Adam Sandler, Ridiculous 6 yang tayang Desember 2015 misalnya, sudah ditonton lebih dari setengah miliar jam. Bulan lalu Netflix pun mengumumkan akan merilis empat film Sandler yang lain.