Kelompok Penerbang Roket 'Meluncur' ke Australia

CNN Indonesia
Minggu, 23 Apr 2017 10:18 WIB
Bersama Mooner mereka akan melakukan serangkaian tur konser yang bertajuk 'Berita Angkasa Tour,' 4 hingga 8 Mei mendatang.
Kelompok Penerbang Roket akan mengangkasa dengan menggelar tur konser di Australia. (Dok. Berita Angkasa Records)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua grup rock asal Jakarta dan Bandung, Kelompok Penerbang Roket (KPR) dan Mooner, akan melaksanakan serangkaian tur konser di Melbourne, Australia.

Tur konser yang diberi tajuk 'Berita Angkasa Tour' itu akan dimulai pada 4 hingga 8 Mei mendatang.

Melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, peluang kedua grup itu menggemakan musik di Negeri Kanguru terbuka berkat penampilan grup band The SIGIT di Cherry Rock 2016, festival musik rock di Australia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reskti Yoewono, pentolan The SIGIT kebetulan juga adalah bassist Mooner.
“Setelah bermain di Cherry Rock 2016 bersama The SIGIT, saya melihat respons yang sangat positif dari penonton dan pelaku industri di Melbourne,” katanya.

Cherry Rock ternyata ‘ketagihan.’ Akhir 2016, mereka mengirim surel pada Rekti, meminta rekomendasi band rock Indonesia lagi.

“Setelah saya kirimkan beberapa materi dari band-band Indonesia, mereka memilih Kelompok Penerbang Roket dan Mooner,” ia melanjutkan.

Cherry Rock 2017 pun menjadi salah satu panggung KPR dan Mooner di Australia nantinya. Mereka mengisi pentas pada 7 Mei mendatang. Dua hari sebelumnya, mereka tampil di Cherry Bar (5 Mei) dan Rye (6 Mei).

Di Cherry Rock 2017, keduanya akan berbagi panggung dengan band rock dari berbagai negara seperti Shihad (Selandia Baru), The Dwarves, Nashville Pussy (AS), BALA (Spanyol), Bottlecap (Swedia), dan Zombitches (Australia).
Adanya band dari Indonesia selama dua tahun berturut-turut di Cherry Rock bisa menjadi jembatan hubungan baik dengan Australia lewat musik.

Rekti sendiri mengaku sudah mengirimkan materi lagu dari band-band lain. “Dan mereka [Cherry Rock] tertarik dengan ide mengembangkan hubungan baik ini ke tingkat yang selanjutnya," ujar Rekti.

"Saya berharap akan ada band Indonesia lainnya yang bermain di Cherry Rock setiap tahun, begitu juga semakin banyak band rock Australia yang bisa bermain di Indonesia,” tuturnya lebih lanjut.

Hal senada diungkapkan John Paul Patton, pemain bass KPR. Sosok yang akrab disapa Coki itu menganggap mainnya band-band Indonesia di Cherry Rock adalah portal baru bagi dunia musik Indonesia dan Australia.

Dalam 'Berita Angkasa Tour', KPR berjanji membawakan materi-materi baru milik mereka yang akan masuk ke dalam album mini terbaru.
Trio hard rock yang juga digawangi Rey Marshall (gitaris, vokalis) dan Gusti Vikranta (drummer) itu telah meluncurkan debut Teriakan Bocah dan album penghormatan untuk grup rock legendaris Panbers, HAAI, pada 2015 lalu.

Mini album mereka sendiri rencananya akan dirilis tahun depan.

Sedangkan Mooner akan memperkenalkan materi musik dari debut yang baru dirilis pada 20 April lalu, bertajuk Tabiat.

Mooner sendiri merupakan proyek musik yang digagas Rekti bersama Pratama Kusuma (Sigmun), Absar Lebeh (The Slaves), dan Marshella Safira (Sarasvati).

Kuartet asal Bandung ini disebut memadukan musik hard rock dengan unsur stoner dan psychedelic.
Selain membawakan materi masing-masing, dua band yang musiknya terinspirasi dari grup rock Indonesia era ’70-an itu juga berencana meluncurkan sebuah dokumenter yang merangkum perjalanan ‘Berita Angkasa Tour.’
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER