Jakarta, CNN Indonesia -- Tak butuh waktu lama bagi masyarakat, terutama ekspatriat di China untuk menyadari bahwa ada adegan yang dipotong dari
Alien: Convenant yang dirilis di Negeri Tirai Bambu.
China baru merilis film itu pada Jumat (16/6) lalu.
Mengutip The Hollywood Reporter, enam menit yang dipotong dari film itu bukan hanya karena mengandung adegan kekerasan, melainkan juga menampilkan ciuman sesama jenis.
Ciuman bibir itu seharusnya terjadi antara peran yang dimainkan Michael Fassbender dengan orang yang mirip dengannya di film itu, yang diperankan oleh dirinya sendiri. Walter dan David, kedua karakter yang dimainkan orang yang sama itu, berciuman di bagian akhir film.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China memang terbiasa menyensor film. Film
Logan yang tayang beberapa bukan lalu, dipotong 14 menit karena mengandung adegan kekerasan.
Resident Evil: The Final Chapter juga mendapat sensor sepanjang delapan menit karena alasan yang sama, plus banyak darah.
Namun dihapuskannya ciuman sesama jenis dari
Alien: Convenant lebih mengejutkan bagi China, dibanding dipotongnya adegan yang mengandung kekerasan dalam film-film lain.
“Untuk bagian yang dihilangkan lainnya, Anda tidak akan menyadari atau tahu ketika itu terjadi. Tapi Anda benar-benar bisa merasakan sesuatu hilang ketika adegan ciuman sesama jenis itu seharusnya terjadi,” ujar Yu, salah satu penonton film itu pada Sabtu (17/6).
Yu mengatakan dirinya sudah membaca soal adanya ciuman itu di laporan media. Ia lantas menunggu-nunggu kapan itu terjadi di filmnya. Namun, ciuman itu ternyata tidak pernah ada.
The Hollywood Reporter melaporkan, China memang sudah sensitif terhadap konten gay sejak lama, namun aplikasinya di film sering kali inkonsisten. Film
Brokeback Mountain (2005) yang terkenal karena berani menampilkan konten gay, dilarang tayang di China saat itu.
Beberapa tayangan televisi maupun film yang mengandung konten gay juga banyak diblokir.
Meski begitu, China justru membiarkan ribut-ribut konten gay di
Beauty and the Beast. Padahal Malaysia dan Rusia sempat melarangnya.