Jakarta, CNN Indonesia -- JK Rowling selalu punya kejutan untuk penggemar Harry Potter. Meski kisah yang dimulai sejak 20 tahun lalu itu sudah tamat pada 2000-an, Rowling masih menelurkan banyak detail yang bisa menjadi kelanjutan cerita ‘si bocah yang selamat’ itu.
Kali ini Rowling mengungkapkan, sebenarnya ada dua karakter Harry Potter dalam dunia sihir buatannya. Diberitakan
NME, Rowling menulis informasi itu dalam sebuah unggahan di situs penggemar Harry Potter, Pottermore seperti ia biasa menulis detail cerita lainnya.
Dalam tulisan bertajuk
The Potter Family, Rowling mengurai silsilah keluarga tokoh protagonis yang diciptakannya sejak 1997 itu.
"Keluarga Potter merupakan salah satu keluarga tertua, tapi tidak pernah [sampai kelahiran Harry James Potter] berada di garis depan sejarah sihir," tulis Rowling dalam unggahan itu. Sebelum ayah Harry lahir, keluarganya selalu dianggap ‘terbelakang.’
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rowling mengungkap bahwa buyut Harry, Henry Potter juga dikenal dengan nama Harry oleh teman-temannya waktu itu. Dengan demikian, tak salah jika disebut ada dua Harry Potter.
Dalam silsilah keluarga Potter, Henry merupakan ayah dari Fleamont yang menikah dengan perempuan bernama Euphemia.
Pernikahan itu dikarunia anak laki-laki bernama James, yang merupakan ayah Harry Potter.
"Fleamont dan Euphemia hidup cukup lama untuk melihat James menikahi seorang gadis kelahiran Muggle bernama Lily Evans, tapi tidak untuk menemui cucu mereka, Harry," kata Rowling. Mereka meninggal karena penyakit yang umum di kalangan penyihir, Dragon Pox.
Meninggalnya pasangan itu di usia senja, hanya selisih hari. “Dan James Potter kemudian mewarisi jubah tembus pandang dari Ignotus Peverell,” lanjutnya.
Ada alasan mengapa silsilah itu tidak terungkap sebelumnya. Silsilah keluarga Potter dijaga agar tidak terdengar ke mana-mana karena apa yang diperbuat Henry saat masih bekerja di Pengadilan Wizengamot pada 1913 hingga 1921.
"Henry menyebabkan kekacauan kecil saat dia memvonis bersalah seseorang yang di kemudian hari menjadi Menteri Sihir, Archer Evermonde, yang melarang masyarakat sihir untuk membantu Muggle [manusia tanpa sihir] menyulut Perang Dunia I,” kata Rowling.
“Keterusterangannya demi kepentingan komunitas Muggle juga berpengaruh kuat menjadi faktor pengucilan keluarga [Potter] dari 'Sacred Twenty-Eight,’” ia melanjutkan.