Jakarta, CNN Indonesia -- Kontes pembuatan kartun yang diselenggarakn di Tehran, Iran itu bukan kompetisi biasa. Perlombaan menggambar kartun itu sengaja dibuat untuk mengolok-olok Donald Trump.
Pesertanya ratusan, bebas mengekspresikan pemikiran mereka untuk sang Presiden Amerika Serikat melalui gambar. Kompetisi itu sendiri bahkan bertajuk ‘Trumpism.’
Dari logonya saja, kontes itu sudah membuat kontroversi. Huruf T dalam Trumpism berbentuk seperti Swastika, lambang Nazi. Rupanya penamaan itu pun memang disengaja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelenggara kontes, Masuod Shojai Tabatabaei mengatakan, “Isme dalam Trumpism merujuk pada rasisme dan Nazisme.” Ia sengaja membuatnya demikian untuk mewakili banyak orang yang percaya bahwa pemerintahan Trump sama seperti bos Nazi zaman dahulu, Adolf Hitler.
“Dia punya kelakuan yang buruk terhadap media, pengungsi,” kata Tabatabaei.
Gambar-gambar yang ada di dalam kontes sekaligus pameran itu sarat ejekan sekaligus kritik. Di salah satu gambar misalnya, ada wajah patung Liberty yang diganti Trump.
Tema lain yang banyak dituangkan juga soal perempuan dan sikap Trump pada pengungsi.
Pemenang kontes itu bernama Hadi Asadi, yang menggambar Trump mengenakan jaket yang terbuat dari uang kertas dolar. Trump digambarkan mengeluarkan air liur di sana.
Atas gambar itu, Asadi membawa pulang hadiah uang tunai sebesar US$1.500.
Mengutip
Independent, gambar-gambar yang masuk dipamerkan sejak Senin (3/7) lalu. Terdapat 1.614 karya dari seniman Iran dan asing. Ada sebanyak 74 negara yang berpartisipasi, termasuk empat kartunis dari Amerika Serikat. Dua di antaranya mendapat penghargaan.