Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pentolan The Smiths, Morrissey mengaku diteror oleh seorang petugas polisi saat berada di Roma. Kini, pihak kepolisian Italia membantah klaim penyanyi alternatif rock asal Inggris itu.
Morrissey sebelumnya bercerita, seorang petugas polisi menahannya di bawah todongan senjata di tengah keramaian jalan. Ia memang kerap berkunjung ke Roma dan dia kembali ke ibu kota Italia tersebut untuk menyelesaikan proyek album terbarunya.
Namun, saat tengah berada di jalanan Roma, seorang polisi mencegatnya, mengambil pistol, dan berteriak ke arah Morrissey di tengah kerumunan ratusan orang.
Diberitakan
AFP, keponakan yang merangkap sebagai fotografer Morrissey, Sam Esty Rayner sebelumnya mengunggah gambar polisi tersebut dan menulis nomor plat motornya di akun Facebook milik pamannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Facebook]Kini, melansir
NME, media Italia
La Repubblica melaporkan bahwa polisi itu telah menyanggah klaim Morrissey. Ia menyatakan bahwa sang musisi disetop karena telah melanggar rambu lalu lintas saat menyetir di jalan dan diminta untuk menunjukkan identitas sesuai yang diperlukan oleh hukum.
Laporan itu juga membantah bahwa petugas polisi yang terlibat telah mengancam Morrissey dengan pistolnya. Sang polisi juga menyebut bahwa Morrissey bisa saja dituntut pasal pencemaran nama baik atas tuduhannya.
Morrissey sebelumnya menulis pernyataan resmi mengenai kejadian tersebut.
“Ini adalah sebuah tindakan teror yang disengaja oleh petugas ini, yang tidak memiliki identitas personal, namun motor milik Polizia 113 punya plat G2458. Saya tidak melanggar hukum atau bertindak mencurigakan. Petugas ini mengokang pistolnya dan memegangnya, seraya berteriak di depan muka saya,” tulisnya.
“Beberapa orang datang untuk menyelamatkan saya. Ini terjadi di luar toko Nike, dan banyak orang merekam video petugas tak waras ini. Saya percaya dia mengenali saya dan ingin menakuti saya. Saya tidak mundur meski saya percaya dia akan menembak saya.”
"Saya memperingatkan orang-orang agar waspada terhadap petugas agresif berbahaya ini. Dia mungkin akan membunuh Anda," katanya.