Jakarta, CNN Indonesia -- Penulis novel serial Harry Potter, JK Rowling punya banyak cara menuangkan ide untuk naskah-naskahnya. Novel pertamanya ditulis di kafe-kafe di Edinburgh, Skotlandia. Ide pertama Harry Potter yang terkenal, didapatnya saat menunggu keberangkatan kereta.
Keanehan Rowling masih berlanjut hingga sekarang. Diberitakan
CNN, Rowling mengungkap ia pernah menulis manuskrip rahasia di pesta ulang tahunnya yang ke-50, dua tahun lalu.
“Saya akan menceritakan ini. Pada perayaan ulang tahun saya yang ke-50 yang digelar saat Halloween, walaupun bukan [hari H] ulang tahun saya, saya menulis di atas gaun saya, sebagian besar buku itu," kata Rowling dalam wawancara khusus bersama CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rowling tak tahu pasti naskah itu bakal diterbitkan atau tidak. Namun, kata Rowling, ‘buku’ itu saat ini tergantung di lemari pakaiannya. Naskah yang ditulisnya di gaun itu sendiri, menurut ceritanya, merupakan sebuah dongeng. Ceritanya masih rahasia.
Rahasia Rowling di dunia penerbitan bukan itu saja. Diketahui, ia juga pernah memakai nama samaran untuk menulis buku tentang detektif. Robert Galbraith, yang sudah punya tiga buku tentang detektif swasta Cormoran Strike, sejatinya merupakan samaran pertama Rowling.
Pemilik nama asli Joanne itu juga memakai JK sebagai nama penanya, untuk menulis Casual Vacancy maupun Harry Potter. Ia mengungkap, itu merupakan permintaan penerbit yang ingin menyamarkan gendernya. "Mereka bilang buku iniakan dibaca anak perempuan dan laki-laki.”
Ia tak masalah dan tidak memprotes penggunaan inisial itu. Pasalnya, pada akhirnya dia percaya dirinya bakal tetap dikenal sebagai perempuan. "Saya tidak komplain, buku saya menerima award dan saya mendapat banyak publikasi dan diakui sebagai perempuan," tuturnya.