Jakarta, CNN Indonesia -- Strategi penjualan buku ikut berubah seiring berkembangnya teknologi. Toko buku
online kian bermunculan karena tingginya permintaan dari mereka yang tak ingin repot harus ke toko buku fisik untuk membeli bacaan. Membeli lewat internet pun jadi pilihan.
Itu membuat para penerbit juga ikut putar otak untuk mepromosikan buku-bukunya.
Mereka mulai menggunakan cara baru seperti menjual buku lewat dunia maya terlebih dahulu sebelum resmi diluncurkan di toko buku fisik. Sistem ini dikenal dengan nama
pre-order.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya,
pre-order hanya dijual terbatas dengan beragam keuntungan seperti tanda tangan penulis dan
merchandise spesial yang berkaitan dengan buku tersebut.
Beberapa buku terbaru menggunakan cara ini misalnya
Critical Eleven dari Ika Natassa,
Sophismata karya Alanda Kariza, dan yang teranyar
Anak Rantau karangan Ahmad Fuadi.
"Karena sekarang sudah mulai bermigrasi ke
online, makanya kami juga mulai ikutan perlahan, jualannya lebih banyak di
online," kata Editor Falcon Publishing Rina Wulandari saat berkunjung ke kantor redaksi
CNNIndonesia.com, Senin (10/7).
Rina merupakan editor untuk buku terbaru Fuadi,
Anak Rantau. Fuadi sendiri sebelumnya sukses merilis trilogi
Negeri 5 Menara di bawah penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku pertamanya,
Negeri 5 Menara bahkan menorehkan rekor dan prestasi sebagai
best-seller.Sekitar 37 tahun sebelumnya, rekor penjualan terbaik di GPU itu dipegang seri
Lupus.Kini,
Anak Rantau mencatat sejarah yang hampir sama. Rina menjelaskan, dalam waktu dua pekan, novel fiksi dari alumnus pondok pesantren modern Gontor itu sudah terjual dua ribu kopi. Buku setebal 382 halaman itu mendapat predikat
#1 Best Selling di toku buku
online.Karena respons pembaca terhadap
Anak Rantau yang semakin meningkat, kata Rina, pre-order pun diperpanjang hingga 10 hari ke depan. Dia menargetkan dapat menjual lima ribu kopi dari
pre-order yang memberi hadiah buku bertanda tangan dan gelang karet itu.
Bukan hanya itu, pembeli
pre-order juga mendapat harga diskon. Dari harga awal Rp90 ribu, penggemar bisa membelinya dengan hanya sekitar Rp70 ribuan melalui
pre-order online.Awalnya buku itu hanya dijual di platform Buka Buku, salah toko buku
online terbesar di Indonesia. Namun karena banyaknya peminat, penjualan pun disebar ke seluruh toko buku
online.“Biasanya di
online itu responsnya hanya [sampai terjual] sekitar seribu [kopi] saja, sedangkan di toko buku nyata seribu dalam sebulan saja susah," tutur Rina.
 Critical Eleven termasuk buku yang dijual online terlebih dahulu. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia) |
Rina dan Fuadi tidak bisa menebak apa yang membuat buku itu menarik bagi pembeli
online. Bisa jadi karena penggemar Fuadi memang sudah menunggu novel terbaru dari penulis yang sudah empat tahun tak menulis cerita itu, atau kisahnya sendiri memang menarik.
Anak Rantau, menurut Fuadi, menarik perhatian karena judul yang dekat dengan masyarakat.
"Karena orang kan belum tahu isinya, mungkin karena menunggu juga, dan dari sisi tampilan menarik ya, langsung bikin penasaran. Visualnya bercerita banget dan bahannya seperti kanvas," kata Fuadi sembari memamerkan buku yang sampulnya diilustrasi Rio Sabda itu.
Rencananya setelah melewati masa
pre-order, Anak Rantau baru akan disebarluaskan di toko buku seluruh Indonesia pada akhir bulan ini.