Cara Baru Jualan Buku Lewat Gerai Maya

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jul 2017 13:07 WIB
Menjual buku via online sebelum menebarnya ke toko secara fisik, lebih bisa menjaring banyak peminat dan menjadi strategi penerbit sekarang.
Novel Anak Rantau dijual di online terlebih dahulu, baru disebar di toko buku fisik. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Strategi penjualan buku ikut berubah seiring berkembangnya teknologi. Toko buku online kian bermunculan karena tingginya permintaan dari mereka yang tak ingin repot harus ke toko buku fisik untuk membeli bacaan. Membeli lewat internet pun jadi pilihan.

Itu membuat para penerbit juga ikut putar otak untuk mepromosikan buku-bukunya.

Mereka mulai menggunakan cara baru seperti menjual buku lewat dunia maya terlebih dahulu sebelum resmi diluncurkan di toko buku fisik. Sistem ini dikenal dengan nama pre-order.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Umumnya, pre-order hanya dijual terbatas dengan beragam keuntungan seperti tanda tangan penulis dan merchandise spesial yang berkaitan dengan buku tersebut.

Beberapa buku terbaru menggunakan cara ini misalnya Critical Eleven dari Ika Natassa, Sophismata karya Alanda Kariza, dan yang teranyar Anak Rantau karangan Ahmad Fuadi.

"Karena sekarang sudah mulai bermigrasi ke online, makanya kami juga mulai ikutan perlahan, jualannya lebih banyak di online," kata Editor Falcon Publishing Rina Wulandari saat berkunjung ke kantor redaksi CNNIndonesia.com, Senin (10/7).


Rina merupakan editor untuk buku terbaru Fuadi, Anak Rantau. Fuadi sendiri sebelumnya sukses merilis trilogi Negeri 5 Menara di bawah penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku pertamanya, Negeri 5 Menara bahkan menorehkan rekor dan prestasi sebagai best-seller.

Sekitar 37 tahun sebelumnya, rekor penjualan terbaik di GPU itu dipegang seri Lupus.

Kini, Anak Rantau mencatat sejarah yang hampir sama. Rina menjelaskan, dalam waktu dua pekan, novel fiksi dari alumnus pondok pesantren modern Gontor itu sudah terjual dua ribu kopi. Buku setebal 382 halaman itu mendapat predikat #1 Best Selling di toku buku online.

Karena respons pembaca terhadap Anak Rantau yang semakin meningkat, kata Rina, pre-order pun diperpanjang hingga 10 hari ke depan. Dia menargetkan dapat menjual lima ribu kopi dari pre-order yang memberi hadiah buku bertanda tangan dan gelang karet itu.


Bukan hanya itu, pembeli pre-order juga mendapat harga diskon. Dari harga awal Rp90 ribu, penggemar bisa membelinya dengan hanya sekitar Rp70 ribuan melalui pre-order online.

Awalnya buku itu hanya dijual di platform Buka Buku, salah toko buku online terbesar di Indonesia. Namun karena banyaknya peminat, penjualan pun disebar ke seluruh toko buku online.

“Biasanya di online itu responsnya hanya [sampai terjual] sekitar seribu [kopi] saja, sedangkan di toko buku nyata seribu dalam sebulan saja susah," tutur Rina.
Critical Eleven termasuk buku yang dijual online terlebih dahulu.Critical Eleven termasuk buku yang dijual online terlebih dahulu. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Rina dan Fuadi tidak bisa menebak apa yang membuat buku itu menarik bagi pembeli online. Bisa jadi karena penggemar Fuadi memang sudah menunggu novel terbaru dari penulis yang sudah empat tahun tak menulis cerita itu, atau kisahnya sendiri memang menarik.

Anak Rantau, menurut Fuadi, menarik perhatian karena judul yang dekat dengan masyarakat.

"Karena orang kan belum tahu isinya, mungkin karena menunggu juga, dan dari sisi tampilan menarik ya, langsung bikin penasaran. Visualnya bercerita banget dan bahannya seperti kanvas," kata Fuadi sembari memamerkan buku yang sampulnya diilustrasi Rio Sabda itu.

Rencananya setelah melewati masa pre-order, Anak Rantau baru akan disebarluaskan di toko buku seluruh Indonesia pada akhir bulan ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER