Jakarta, CNN Indonesia -- Lagu yang satu ini benar-benar menggema di mana-mana. Semua kalangan pun menyukainya, bahkan ikut mendendangkannya. Diputar di radio-radio, disetel sembari terjebak macet, menemani kerja di kantor, sampai dibuat bergoyang oleh penjaja makanan pinggir jalan.
Despacito benar-benar menjadi lagu yang meledak. Nadanya yang ritmis sangat mengena di kuping, menggoda untuk terus mendengarnya lagi, ikut bernyanyi, dan bergoyang.
Angka pun tak berbohong untuk
Despacito. Seperti diberitakan
NME, lagu itu terjual 1,2 juta kopi dan menjadi nomor satu di lebih dari 50 negara di dunia. Mengapa bisa begitu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Akar LatinDespacito, dalam bahasa Latin berarti ‘perlahan.’ Lagu itu sejatinya bercerita tentang godaan secara perlahan. Terjemahan bebasnya kira-kira demikian, “Saya ingin menelanjangimu dengan ciuman perlahan, menandai dinding labirinmu, dan mengubah tubuhmu jadi manuskrip.”
Lagu itu sangat berakar Latin. Bukan hanya bahasanya, tapi juga kesan yang ditimbulkan. Soal musik yang membuat bergoyang, juga rayuan menggoda khas orang-orang Latin.
Bukan hanya itu, lagu yang mulai populer Januari 2017 itu juga punya akar sukses di Latin yang kuat. Ia dirilis Universal Latin dan penyanyi aslinya, Luis Fonsi punya riwayat sukses berupa tiga album yang unggul di tangga lagu Latin.
Despacito yang tersukses.
[Gambas:Youtube]2. Sentuhan Justin BieberJustin Bieber seakan membawa ‘sihir’ tersendiri bagi
Despacito. Ketika ia ikut menyanyikan lagu itu bersama Daddy Yankee,
Despacito langsung makin didengar oleh dunia.
Lagu itu seakan menjadi fusi atas genre asli dari kampung halaman Fonsi di Puerto Rico, reggaeton, dengan suara nge-pop Bieber. Jadilah lagu itu menjadi simbol kebudayaan dan musik Latin urban. Belum lagi, nama sang pelantun
Sorry ikut andil membuatnya tenar.
Keajaiban semacam itu pernah terjadi saat Shakira berduet dengan Ricky Martin di masa lampau. Namun baru kali ini ada nama populer yang membuat lagu ‘daerah’ jadi meledak.
[Gambas:Youtube]3. KontroversiKontroversi juga bisa membuat populer. Lagi-lagi itu berkat Bieber. Beberapa bulan lalu, sang mantan kekasih Selena Gomez membuat kontroversi saat dirinya lupa lirik ketika diminta menyanyikan
Despacito. Alih-alih, ia melontarkan ‘blah blah blah’ dan ‘burrito.’
Itu terjadi saat ia tampil di kelab di New York, 1 OAK.
Bieber kembali menuai kontroversi saat ia tampil di Swedia, tepatnya untuk festival Summerburst. Ia diminta menyanyikan
Despacito, karena tak dipungkiri itu membuat banyak orang ketagihan. Namun Bieber, yang belajar dari kesalahan sebelumnya di mana ia lupa lirik karena lagu itu sendiri berbahasa Spanyol, ia pun menolak. Penonton marah.
Bieber sampai dilempari botol karena itu. Namun, semakin banyak orang membicarakan bahwa Bieber tak bisa menyanyikan
Despacito, semakin terkenal pula lagu itu.
Fonsi sendiri tak masalah Bieber lupa liriknya. “Saya tidak menyalahkannya karena tidak tahu liriknya, dan saya pikir kita harus memakluminya karena ini bukan bahasa utamanya.”
4. Lagu yang AjaibTak dapat dipungkiri, lagu
Despacito itu sendiri memang genius. Musiknya, liriknya, dan paduan bahasa Spanyol serta Inggrisnya membuat
Despacito ‘renyah’ didengar dan dinyanyikan. Fonsi sendiri mengakui itu, meski ia tak tahu formula pastinya.
“Itu hanya terasa spesial karena sangat sederhana tapi
catchy,” ujarnya pada CNN.
Ia melanjutkan, “Terkadang Anda jadi agak berlebihan saat menulis lagu dan Anda mencoba mendapatkan lirik yang sempurna. Dan [lagu] ini, dari sudut pandang penulis lagu, ajaib.”
(rsa)