Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas
Despacito sebagai lagu paling didengar sepanjang masa, membuat Presiden Venezuela Nicolas Maduro memanfaatkan nyanyian tersebut untuk mendukung peraturan yang sedang dibuatnya. Namun, itu ternyata tak didukung penyanyi Luis Fonsi dan Daddy Yanke.
Kedua pelantun asli lantunan berbahasa Latin itu tak terima dan geram lagu mereka digunakan secara ilegal oleh Maduro.
“Memanfaatkan lagu secara ilegal tak bisa dibandingkan dengan kejahatan yang sedang Anda buat dan sudah Anda lakukan di Venezuala," tulis Yankee di akun Instagram-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Instagram]Diberitakan AFP, Maduro menggunakan Despacito dalam sebuah siaran di TV pemerintah untuk mendapat dukungan dari masyarakat. Lirik lagu yang versi
remix-nya dinyanyikan bersama Justin Bieber itu diubah untuk mengajak orang memilih peraturan yang diajukan Maduro.
Peraturan Maduro itu sendiri sebelumnya sudah ditolak keras oleh para demonstran yang turun ke jalan karena dinilai sangat diktator.
"Rezim diktator Maduro merupakan lelucon bagi dunia," kata Yankee.
Fonsi menambahkan, ia tak pernah mengizinkan Despacito digunakan untuk propaganda politik.
"Saya tak pernah diajak berkonsultasi, saya juga tidak mengizinkan penggunaan atau pengubahan lirik Despacito untuk kegiatan politik," kata Fonsi menegaskan.
[Gambas:Instagram]Fonsi juga menegaskan bahwa Despacito tidak akan pernah dimaksudkan untuk memanipulasi kebebasan dan kehidupan orang-orang di masa mendatang.
Pengubahan lirik lagu
Despacito bukan kali pertama terjadi. Namun sebelumnya lagu itu tak sampai membuat Fonsi dan Yankee berang, karena tak pernah diubah untuk kepentingan politik. Gubahan sebelumnya hanya bernada lelucon. Di Indonesia sendiri terdapat beragam versi gubahan
Despacito, bahkan sampai yang menggunakan bahasa daerah.