Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji (HIMPUH) Baluki Ahmad mengingatkan para pengusaha jasa umroh dan calon jemaah untuk tidak menebengi kegiatan tersebut dengan ketenaran. Setiap insan perlu mengingat niat untuk umrah, bukan cuma bentuk promosi yang ditawarkan pemilik bisnis.
“Jangan keberangkatan umrah ini ditopang dengan ketenaran seseorang. Jasa itu adalah bagaimana melayani orang dengan baik sesuai dengan yang ditawarkan dan memberi bimbingan yang baik,” kata Baluki saat ditemui
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
“Tidak perlu seseorang dipasang [sebagai iklan] karena tersohor. Saya menyayangkan hal itu, mohon maaf, bila artis jadi
back up pemasaran. Umrah itu antara jemaah dan Pencipta, apakah bisa jadi jaminan bila beribadah dengan artis akan sah?” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sah-sah saja bila pihak
travel bawa artis, namun bukan artis yang [seharusnya] menjadi standar pelayanan.”
Baluki juga menyebut, memilih jasa umrah, meski punya artis terkenal, juga mesti memperhatikan kualitas pengelola atau pembimbing ibadah. Hal ini disebut Baluki menjadi penting karena umrah adalah ibadah yang memiliki ilmu dan ketentuannya sendiri.
“Kalau artis dan dia paham ya sah-sah saja, yang repot itu cuma nama besar namun agamanya tidak paham secara penuh. Celakanya, masyarakat melihat kalau bisa umrah bareng artis itu bisa dibanggain. Bukan itu yang membuat ibadahnya mabrur,” kata Baluki.
 Ketua HIMPUH Baluki Ahmad menyarankan agar usaha umroh dan haji tidak ditebengi oleh ketenaran para pesohor. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo) |
Meski begitu, Baluki tak merasa dirugikan dengan adanya pebisnis umrah yang menggunakan atau berasal dari artis. Sebagai pebisnis umrah, ia sendiri tidak menempatkan para pesohor sebagai ikon.
Ia menyebut, yang membuat perubahan tren dan keberlangsungan usaha umrah adalah masalah harga, termasuk bila ada promosi murah di bawah harga standar.
Menurut Baluki, standar harga paling rendah untuk pelayanan umrah secara umum adalah Rp16 juta. Rata-rata pelayanan umrah memiliki harga antara Rp21 juta hingga Rp23 juta. Untuk paket umrah kelas ‘bintang lima,' Baluki menyebut harga seharusnya di atas Rp27 juta.
“Tidak ada faktor artis mempengaruhi dari tren umrah,” kata Baluki. “Yang berpengaruh adalah persebaran masyarakat kepada harga.”
 Sejumlah artis seperti Laudya Cynthia Bella kerap direkrut untuk menarik calon jemaah oleh para pebisnis umroh. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Untung turunSejumlah pengusaha bisnis umrah menempatkan artis dalam media promosi guna menarik calon jamaah, seperti yang dilakukan oleh Sahrul Gunawan yang mengiklankan dirinya sendiri. Namun di sisi lain, Baluki mengakui keuntungan yang diambil dari jasa umrah kini sudah tidak seperti saat ia memulai usaha itu dua dekade lalu.
“Mengambil untung [di bisnis umroh] itu tidak haram. Tapi sekarang susah, cari US$20-50 per orang saja tidak ketemu. Sekitar 20 tahun lalu, kalau untungnya cuma US$200 saya tidak akan ambil,” kata Baluki.
“Saya usaha sejak 1983, dahulu saya bisa ambil margin US$500 per orang,” ujarnya lagi.
 Ilustrasi: Menurut Baluki, usaha umroh saat ini mengalami penurunan keuntungan yang amat drastis. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso) |
Dalam wawancara dengan
CNNIndonesia.com di kesempatan berbeda, Sahrul mengakui bahwa faktor ketenaran dia telah menguntungkan bisnis umrah yang dibangun sejak 2005 itu. Salah satunya, tahun ini ia sanggup memberangkatkan 4.500 jemaah umrah.
"Ya semuanya dimanfaatkan, figur, saya juga disini sebagai ikon dan saat sosialisasi saya ikut memperkenalkan," kata Sahrul, beberapa waktu lalu.
Secara hitungan kasar, dengan jumlah jemaah 4.500 orang dan mengambil asumsi keuntungan rata-rata setidaknya US$20 atau sekitar Rp270 ribu per orang seperti yang dikatakan Baluki, maka Sahrul mampu mengantongi untung paling tidak sekitar US$90 ribu atau Rp1,1 miliar per tahun.
Namun terlepas dari untung-rugi usaha umrah yang dijalani oleh para pesohor, Baluki mengingatkan esensi bisnis kegiatan ibadah ini adalah pelayanan dan membantu jemaah nyaman bertamu ke Tanah Suci.
“Pengelolaan umrah itu jangan dibuat berdasarkan sosok pesohornya, bukannya dilarang namun berilah edukasi kepada masyarakat komponen yang ada di umrah, benar-benar amanah dengan yang ditawarkan,” kata Baluki.
“Kalau jasa itu benar, akan dilihat pelayanannya, bukan karena ada siapa di sana. Pesohor boleh buat promosi, namun esensinya apa?” lanjutnya.
“Sedangkan untuk masyarakat, datanglah ke jasa travel yang benar dan bayar sesuai harga yang standarnya. Orang masih melihat usaha umrah itu bak gunung dari kejauhan, hijau, namun saat didekati banyak batunya,” kata Baluki.