Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya Dr. Stephen Strange yang hobi mendengarkan musik sembari menangani pasien di ruang operasi seperti di film
Doctor Strange yang dibintangi Benedict Cumberbatch.
Mendengarkan musik di ruang operasi ternyata sudah menjadi hal biasa bagi banyak dokter bedah. Uniknya, mereka bahkan menyarankan musik rock yang diputar selama pasien dibius.
Itu didapat dari hasil survei yang dilakukan Spotify dan Figure 1. Berdasarkan keterangan pers yang diterima
CNNIndonesia.com pada Selasa (8/8), rock dipilih oleh 49 persen dokter yang menjadi responden sebagai musik yang pas didengar di ruang operasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu diikuti pop (48 persen), klasik (43 persen), jazz (24 persen), dan R&B (21 persen).
Lagu-lagu Metallica, Led Zeppelin, AC/DC dan Scorpions dianggap membuat dokter fokus.
Setidaknya demikian menurut pengakuan Dr. Alan I. Benvenisty, ahli bedah vaskular dan transplantasi di Mount Sinai Health System NYC. Ia termasuk penggemar musik rock.
“Nyawa orang ada di tangan saya dan mendengarkan rock membantu saya menjadi tenang sehingga perhatian penuh saya terfokus pada pasien,” katanya. “Saya mendengarkan band dari masa muda saya, dan merasakan nostalgia yang membuat saya tenang dan fokus.”
Selain membuat fokus, sebanyak 90 persen dokter yang mengaku mendengarkan musik di ruang operasi mengatakan itu juga membuat perasaan mereka lebih bauk dan menghilangkan tegang.
“Musik menenangkan suasana dan memperbaiki perilaku staf,” kata seorang ahli bedah. Lainnya menambahkan, musik membuat lebih terkoordinasi sekaligus membangkitkan semangat.
Musik yang menenangkan ruang operasi yang sunyi bukan hanya dibutuhkan para dokter dan asistennya. Mereka kadang memberi kesempatan pada pasien untuk memilih lagu kesukaan mereka saat operasi dilakukan tanpa bius total, misalnya caesar. Jika pasien tidak punya permintaan khusus, para dokter dan asisten medis ‘bersenang-senang’ dengan musik mereka.