Film 'Turah' Wakili Indonesia di Oscar 2018

Agniya Khoiri & Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 19 Sep 2017 16:52 WIB
Turah dipilih karena dianggap punya pesan yang kuat dan penggarapannya sangat dramatis, meski ide ceritanya sederhana dan teknisnya biasa saja.
Film Turah akan wakili Indonesia di ajang Oscar 2018. (Dok. Wicaksono Wisnu Legowo via youtube.com (Singapore International Film Festival))
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia kembali mengirimkan perwakilan ke ajang Academy Awards atau Oscar. Film Turah didukung mewakili Indonesia untuk berkompetisi di kategori Film Berbahasa Asing Terbaik Academy Awards ke-90 yang akan digelar di Dolby Theatre Hollywood, 4 Maret 2018.

Turah bercerita tentang kekalahan yang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga kampung Tirang. Mereka tidak pernah tahu arti mimpi. Yang mereka tahu, mereka bisa hidup sehari-hari akibat welas asih seorang Darso dan Pakel, juragan nan kaya raya.

Hidup mereka seakan didikte, tanpa pernah tahu bagaimana harus memberontak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Youtube]

Apalagi merasakan kemenangan.

Tapi Turah dan Jadag tidak tinggal diam melihat itu. Mereka seperti dilahirkan untuk membawa perubahan. Di tengah ketakutan untuk memberontak, Turah dan Jadag mendorong warga Tirang untuk berani memperjuangkan kemenangan bersama, sesuai keinginan mereka.

Bukan lagi keinginan Darso dan Pakel.


Turah termasuk satu dari 130 lebih film yang diseleksi oleh komite bentukan Persatuan Produser Film Indonesia yang dikepalai Firman Bintang. Christine Hakim yang menjadi salah satu anggota menuturkan, Turah dipilih karena karakter film yang sangat kuat.

“Kekuatannya, kejujuran, dan kesederhanaannya, dari segi tematik dan penggarapannya. Pesannya kuat, di antara kemunafikan kehidupan. Gantung diri sebagai kekalahan, menjadi cermin untuk kita semua,” ujar Christine dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/9).

Menurutnya, film itu juga relevan dengan krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di dunia. Apalagi tema-tema seperti itu biasanya diincar oleh Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS), penyelenggara Oscar yang menunjuk PPFI sebagai perwakilan di Indonesia.


“Terutama krisis nilai-nilai moral, yang kuat tergambar dalam film ini dan disampaikan dengan sederhana, jujur,” Christine menambahkan. Meski teknisnya biasa saja dan topiknya sederhana, ia mengatakan lagi, penggarapannya dramatis dan karakternya kuat.

Reza Rahadian yang juga menjadi anggota komite seleksi menargetkan, film yang digarap oleh sutradara Wicaksono Wisnu Legowo dan dibintangi para pemain lokal itu bakal masuk sampai 10 besar Oscar. Film itu akan dikirim ke Oscar sebelum ajang ditutup 2 Oktober 2017.

Tahun lalu, Indonesia mengirim Surat dari Praha untuk berlaga di Oscar. Namun film itu belum mampu menembus persaingan dari ratusan negara lain berkompetisi sampai nominasi.


Komite seleksi sudah mulai memilih film yang akan dikirim ke Oscar sejak Agustus lalu. Mereka merupakan bentukan PPFI, yang didukung Pusat Pengembangan Film Kemdikbud.

Turah sebelumnya telah mewakili Indonesia di Singapura dan Asia.

(rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER