Erupsi Gunung Agung Sempat Ganggu UWRF 2017

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2017 07:40 WIB
Janet DeNeefe penggagas UWRF sempat berpikir untuk menunda atau membatalkan festival, namun terenyuh oleh para penulis yang tetap mau datang.
Ubud Writers and Readers Festival 2017 dibuka pada Rabu (25/10) malam. (Ilustrasi/Dok. Ubud Writers & Readers Festival/Anggara Mahendra)
Ubud, CNN Indonesia -- Ubud Writers and Readers Festival 2017 tak gentar terhadap ancaman Gunung Agung. Pesta sastra yang tak hanya dihadiri pencinta seni dalam negeri, tetapi juga dari berbagai negara itu kembali digelar untuk kali ke-14 di Ubud, Bali, 25 hingga 29 Oktober 2017.

Namun, sedikit banyak acara itu terdampak oleh kabar erupsi Gunung Agung yang berembus sejak bulan lalu dan sudah mengevakuasi beberapa daerah di Karangasem itu.

Janet DeNeefe, co-founder yayasan nirlaba Mudra Swari Saraswati yang menggagas UWRF mengaku itu saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Rabu (25/10). “Tentu saja [terdampak],” katanya dalam bahasa Inggris. Janet mengaku jumlah peserta UWRF tahun ini berkurang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hanya saja, ia tak memegang angka pasti.

“Saya pikir begitu [berkurang], tapi kita lihat saja besok [hari pertama UWRF, 26 Oktober]. Sebelum ada ‘gangguan’ itu, kami sangat bersemangat. Tapi lalu mulai surut.”

Ia melanjutkan, “Saya tidak yakin. Mungkin [peserta] berkurang 10-15 persen.”



Janet mengklaim sudah memikirkan hal-hal yang harus disiapkan jika Gunung Agung betul-betul meletus saat festival diselenggarakan. Keamanan peserta adalah prioritas utamanya. Namun ia tahu tak banyak yang bisa dilakukan jika orang sudah lebih dahulu takut.

Meskipun, sebulan sebelum penyelenggaraan UWRF panitia sudah mengirimkan pemberitahuan yang meyakinkan bahwa evakuasi hanya perlu dilakukan dalam radius 12 kilometer. Gunung Agung sendiri terletak 35 kilometer dari Ubud. “Tidak ada bahaya bagi area di luar radius 12 kilometer,” demikian tertulis dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com.


Ia sebenarnya sempat berpikir untuk menunda atau membatalkan ajang pertemuan para penulis global, lokal dan pencinta sastra itu. Namun ia terenyuh melihat orang-orang yang masih yakin untuk tetap menyelenggarakannya. Apalagi dari kalangan penulis.

“Mereka memang pemberani,” ungkapnya, bahkan dengan bahasa Indonesia yang terbata.

Janet DeNefee membuka Ubud Writers and Readers Festival 2017, Rabu (25/10) malam.
Janet DeNefee membuka Ubud Writers and Readers Festival 2017, Rabu (25/10) malam. (CNNIndonesia/Rizky Sekar Afrisia)

Sambil berseri-seri Janet menjelaskan bagaimana para penulis yang diundang tetap tidak membatalkan kedatangan mereka ke Bali meski ada gangguan isu erupsi Gunung Agung. “Kalau pun ada yang membatalkan, itu karena sakit. Tidak ada hubungannya dengan Gunung Agung.”


“Mereka bahkan tidak peduli jika ada imbauan perjalanan,” lanjut Janet.

Ia mengaku terkejut. Janet kemudian menyadari, sebenarnya keberanian itulah inti dari penyelenggaraan UWRF yang digelar sejak 2003. Janet menggagas festival itu pada 2003 dengan tujuan menghalau efek takut orang datang ke Bali setelah terjadi bom pada 2002.

Janet termasuk yang bersedih Bali sepi pengunjung saat itu. Ketika ia menghadiri Melbourne Writer's Festival pada 2003, sembari duduk di kursi pembicara diskusi panel, pandangan Janet menerawang ke jalanan yang kala itu putih, dingin dan penuh salju.

Festival ini dilahirkan dari tragedi.Janet DeNeefe
Sebuah pemikiran bermain-main di kepalanya, "Tidak bisakah mereka meletakkan bunga di sana?" Saat itulah Janet merasa yakin, "Oke, saya akan menggelar festival untuk para penulis." Ia langsung mengirim pesan singkat pada seorang teman soal idenya itu.

Tahun itu juga, UWRF digelar pertama kali.

“Festival ini dilahirkan dari tragedi,” tuturnya dalam konferensi pers UWRF 2017.

Saat pembukaan UWRF 2017 malam harinya di Istana Ubud, keberanian itu pula yang digaungkan. “I’m not scared of that volcano!” diteriakkan di halaman Istana.

Gunung Agung yang naik level menjadi 'awas' sempat mengganggu pelaksanaan Ubud Writer and Reader Festival (UWRF) 2017.Gunung Agung yang naik level menjadi 'awas' sempat mengganggu pelaksanaan Ubud Writer and Reader Festival (UWRF) 2017. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

UWRF 2017 dimeriahkan beberapa penulis ternama seperti Nh Dini, Ahmad Fuadi, Leila S. Chudori, Djenar Maesa Ayu, Ian Rankin, Janet Steele, Jung Chang, Joko Pinurbo, bahkan kreator minions Pierre Coffin yang beradarah separuh Perancis dan separuh Indonesia. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER