Ubud, CNN Indonesia -- Pierre Coffin tidak akan banyak ikut campur di dunia minions lagi. Padahal Pierre selama ini dikenal sebagai pencipta makhluk kuning kecil berkepala botak itu. Ia juga sutradara seri
Despicable Me dan film lepas
Minions.Masa depan dirinya dan minions itu disampaikan Pierre kepada
CNNIndonesia.com dalam sebuah obrolan sore di Ubud, Bali beberapa waktu lalu.
“Saya tidak akan ikut lagi. Saya butuh membuat sesuatu yang baru,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, nama Pierre masih tercatat di situs basis data film IMDb sebagai sutradara
Minions 2, sekuel dari film lepas Minions yang merupakan prekuel dari
Despicable Me. Hanya saja, belum ada data soal penayangan film.
Bapak dua anak itu sendiri sempat menyinggung soal utangnya pada Universal Pictures untuk membuat karya lagi, namun tak merinci film apa yang dimaksud.
Ia juga menyebut dirinya ingin membuat tokoh kartun lain setelah minions. Tapi, Pierre melanjutkan, ia belum tahu tokoh apa itu.
Saat ini Pierre tengah menikmati cuti panjang dan tinggal di Perancis bersama keluarganya. Ia memang hendak melangkah keluar sejenak dari Hollywood.
“Sejak saya bekerja dengan orang-orang Hollywood, saya seperti tidak bisa berhenti. Di tengah film mereka akan meminta untuk mulai produksi untuk film selanjutnya. Artinya saya tidak pernah bisa bebas dan memikirkan apa yang ingin saya lakukan berikutnya,” Pierre mengungkapkan dalam curhatannya.
Di tengah cuti panjang itu, sang sutradara berusia 50 tahun menggarap dua film animasi pendek. Satu soal keluarga penguin dan satu lagi asmara bocah.
 Minions yang diciptakan Pierre Coffin. (Dok. Universal) |
Pierre membocorkan, film pendek kedua yang tengah digarapnya menceritakan seorang anak laki-laki yang menyukai anak perempuan tapi enggan mengakuinya.
“Saya mengerjakannya hanya karena saya sudah lama tidak menggambar. Jadi saya akan menggambar dan memproduksinya sendiri, hanya untuk membuktikan pada diri saya bahwa saya masih bisa melakukan sesuatu,” tutur Pierre menerangkan.
Ia tidak menyebutkan di mana filmnya nanti bisa dinikmati.
Enggan Bekerja di HollywoodSejak awal Pierre sebenarnya enggan bekerja dengan Hollywood. Adalah Chris Renaud, sineas asal Amerika, yang memaksanya. Sebelumnya, Pierre pernah mengerjakan film
We're Back! A Dinosaur's Story di rumah animasi dengan eksekutif produser Steven Spielberg. Nama Spielberg sudah sangat populer.
Pierre juga mengerjakan beberapa serial televisi seperti
Pat & Stan. Film lainnya adalah
Pings. Animator berdarah Indonesia yang merupakan putra dari novelis Nh Dini itu juga punya beberapa proyek iklan komersial.
Suatu saat, Renaud mendatanginya, memintanya membuat
Despicable Me.
Saya berterima kasih bukan hanya karena dia membuat film yang bagus—meskipun saya tidak yakin film saya bagus—tetapi juga karena memaksa saya.Pierre Coffin |
“Dia memilih saya. Dia bisa mengerjakan
Despicable Me di Amerika tanpa saya, tapi dia datang ke Perancis dan menemui saya. Aneh sekali,” kata Pierre.
“Dan saya menolaknya,” ia menambahkan dengan enteng.
Pierre merasa, di Hollywood semua film tak lebih dari sekadar produk. Ia tidak akan bisa menceritakan kisahnya sendiri, membangun karakter yang ia mau. Menuruti itu semua, ujar Pierre, hanya akan membuatnya tidak bahagia.
Namun penolakan mentah-mentah Pierre tak digubris oleh Renaud. Selama setahun ia memohon agar Pierre mau bekerja dengan timnya di Universal Pictures.
“Saya bilang, saya bisa jadi kepala animator, tapi saya tidak mau jadi sutradara. Atau mungkin saya bisa jadi konsultan. Dia menolak. Dia hanya mau saja. Dia memaksa saya,” tutur Pierre. Tapi pemaksaan itu disyukurinya.
Bahkan jika diberi kesempatan berterima kasih pada satu orang, dalam konteks profesional ia memilih menyebut nama Renaud. Meski kini Pierre merasa lelah dengan euforia dan cara kerja Hollywood, ia tetap merasa bahagia.
Berkat
Despicable Me dan minions yang ia ciptakan, Pierre bisa sesukses sekarang. Apalagi Despicable Me menjadi film waralaba animasi terlaris sepanjang masa di dunia. Gru dan Minions mengantongi US$3,528 miliar (Rp47,1 triliun), melampaui penghasilan The Shrek yang mengantongi US$3,51 miliar.
“Saya berterima kasih bukan hanya karena dia membuat film yang bagus—meskipun saya tidak yakin film saya bagus—tetapi juga karena memaksa saya,” katanya.
[Gambas:Video CNN] (rsa)