Riri Riza Nilai Potensi Penonton Film Indonesia Masih Besar

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Rabu, 25 Okt 2017 17:18 WIB
Riri Riza menilai potensi penonton bioskop di Indonesia masih amat besar, bahkan bisa mencapai 100 juta penonton per film.
Riri Riza menilai potensi penonton bioskop di Indonesia masih amat besar, bahkan bisa mencapai 100 juta penonton per film. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film Indonesia selama dua tahun terakhir mulai unjuk gigi dengan sejumlah film berhasil mencapai angka jutaan penonton. Namun sutradara Riri Riza menyebut angka itu masih belum cukup.

Sutradara Petualangan Sherina itu menyebut Indonesia masih memiliki potensi penonton film yang besar. Ia membandingkan hal itu dengan capaian di Korea Selatan, negara Asia yang memiliki perkembangan film amat pesat.

“Di Korea Selatan yang jumlah penduduknya 50 juta orang, film terlarisnya ditonton 17 juta orang. Artinya, setiap tiga orang di Korea Selatan menonton film itu,” kata Riri merujuk film The Admiral: Roaring Currents (2014), saat ditemui usai penjurian Festival Film Indonesia 2017 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Di Indonesia kan (sekitar) 260 juta jiwa, tapi film terlarisnya masih 6 juta penonton. Berarti kita punya potensi mendapatkan 100 juta penonton untuk satu film," lanjut Riri.

Bila merujuk data filmindonesia.or.id per Rabu (25/10), rekor capaian penonton tertinggi masih dipegang oleh Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) dengan raihan lebih dari 6,8 juta penonton.

Setelah film garapan Anggy Umbara itu, ada film garapan Riri Riza, Laskar Pelangi (2008) dengan raihan lebih dari 4,7 juta penonton sebagai film ke-2 terlaris di Indonesia.

'Warkop DKI: Jangkrik Boss!' masih memegang rekor penonton tertinggi.'Warkop DKI: Jangkrik Boss!' masih memegang rekor penonton tertinggi. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Dengan capaian penonton tertinggi sekitar 2,6 persen dari total penduduk Indonesia, Riri menganggap para sineas tak bisa berpuas diri karena potensi menambah capaian tiket masih amat besar.

Bila menggunakan perbandingan di Korea Selatan yaitu satu dari tiga orang mampu menonton film, Riri menilai potensi perbandingan tersebut bukan mustahil dicapai di Indonesia lantaran kualitas film lokal yang ia anggap semakin membaik.

Ia merujuk pada film nomine kategori Film Terbaik Festival Film Indonesia 2017 yang kaya akan genre.


Di sisi lain, potensi menambah penonton hingga 30 persen dari penduduk Indonesia dianggap Riri dapat terbantu dengan keberadaan film dari sineas daerah yang semakin membuat industri film berkembang.

"Sekarang beda, tidak lagi menunggu dari Jakarta. Misalnya ada film Uang Panai dari Makassar, Surau dan Silek dari Sumatera Barat. Itu film dari daerah yang bisa masuk bioskop nasional dan menjadi nominasi FFI," tutur Riri.

Riri juga mencontohkan film Turah dari Tegal, Jawa Tengah yang ditunjuk menjadi wakil Indonesia di Academy Awards ke-90 untuk memperebutkan Piala Oscar kategori Film Berbahasa Asing Terbaik 2018.

[Gambas:Youtube]

"Tema baru ini terbukti sangat menarik regionalisme film Indonesia, karena tidak selalu berpusat di Jawa dan dari daerah bisa jadi potensi yang berkembang luar biasa," ujar Riri. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER