Ulasan Film: 'Jigsaw'

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Senin, 13 Nov 2017 09:44 WIB
Tujuh tahun sejak sekuel terakhirnya, kelanjutan film 'Saw' dirilis. Teror si bengis Jigsaw kembali menghantui kota dengan permainannya yang penuh darah.
Tujuh tahun sejak sekuel terakhirnya, kelanjutan film 'Saw' dirilis. (Dok. Lionsgate)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh tahun sejak sekuel terakhirnya, kelanjutan film Saw dirilis. Teror Jigsaw kembali menghantui kota. Mayat-mayat ditemukan dengan tanda yang sama seperti pembunuhan oleh Jigsaw berpuluh tahun lalu.

Belum lagi polisi bisa menuntaskan satu kasus, mayat lain bermunculan. Masyarakat pun bertanya-tanya, mungkinkah Jigsaw kembali?

Pertanyaan itu pula yang akan seakan menghantui penonton. Bagi yang mengikuti seri film bergenre thriller tersebut, tokoh Jigsaw atau John Kramer (diperankan Tobin Bell) telah lama mati karena kanker yang diderita. Bahkan sejak seri ketiganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selama empat sekuel sebelumnya permainan Jigsaw dijalankan oleh orang-orang yang berhasil lolos dari permainannya. Namun setelah ditelusuri, hasil identifikasi secara otentik menunjukkan bahwa itu murni ulah John Kramer.

DNA yang ditemukan di tubuh korban cocok dengan miliknya. Sama halnya dengan suara rekaman atas pesan yang ia tinggalkan.

Setelah tujuh tahun, bagi yang mengikuti seri ini, film berjudul Jigsaw ini menjadi obat kerinduan akan sensasi menyaksikan permainan ala Jigsaw.


Kombinasi antara ketegangan, sadisnya permainan, sampai akhirnya menemukan alasan Jigsaw melakukan hal tersebut memang menjadi sensasi tersendiri. Penonton dibuat menanti-nanti soal apa lagi yang kini menjadi permainan sang karakter bengis.

Selebihnya, alur kisah memang tak banyak berkembang sejak beberapa sekuel terakhirnya. Permainan dimulai, mayat ditemukan, pencarian pelakunya, sampai kesimpulan cerita.

Secara penuh, film ini memang masih mengusung konsep akan bagaimana menghargai hidup sendiri dan tidak menjadi egois. Di sisi lain, film ini merupakan sebuah hiburan bagi pecinta filmnya, untuk yang ingin sekadar bernostalgia.


Putar-balik plot (plot twist) cerita yang disuguhkan cukup menarik untuk membuat kembali berpikir, menyusun alur yang telah disaksikan dari film ini. Hal itu yang seolah menambah keseruan bernostalgia, membaca arah kemana Jigsaw membawa permainan miliknya. Mengungkap misteri dibaliknya

Sutradara Jigsaw, Michael dan Peter Spierig tak begitu banyak mengembangkan karakter-karakter dalam film ini jika dibanding dengan yang ada dalam seri sebelumnya, yakni mereka yang ada dalam permainan, sosok yang dicurigai terlibat, serta detektif dari kepolisian. Namun apa yang mereka arahkan cukup baik dan setiap karakter memiliki porsi pas.

Secara keseluruhan, tujuan sutradara pun berhasil tercapai. Sebelumnya Michael Spierig pernah mengungkapkan dalam sebuah wawancara mengenai apa yang ingin ia sampaikan dalam seri kedelapan ini.


"Mungkin tidak begitu ganas, dan lebih menyenangkan. Tapi masih penuh dengan darah, itu sudah pasti. Ini benar-benar misteri yang hebat, dan ada putar-balik [plot] yang sangat menarik," katanya kala itu.

Jigsaw telah dapat disaksikan di bioskop-bioskop sejak 8 November.

(res/res)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER