Jakarta, CNN Indonesia --
Bondan Winarno akan dikremasi setelah meninggal dunia pada Rabu (29/11) di RS Harapan Kita. Itu disampaikan putranya, Eliseo Raket Winarno di rumah duka di kawasan Sentul.
“Dikremasi itu permintaan Pak Bondan. Dia dulu kalau ngomong sama ibu saya, sepakat untuk dikremasi jika sudah tiada,” katanya saat diwawancara
CNNIndonesia.com.Namun, ia melanjutkan, detail soal kremasi masih dirembukkan oleh anggota keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dikremasi esok, keluarga masih berembuk mau dikremasi di mana dan jam berapa,” tambahnya.
Seo mengaku terpukul atas meninggalnya sang ayah. Meski Bondan sebenarnya sudah menyimpan sakit sejak lama, mereka tetap tidak menduga ia meninggal di usia 67 tahun.
“Dia adalah segala-galanya. Dia profil dan figur yang memengaruhi cara berpikir dan berasa keluarga kita. He's everything buat keluarga," ungkapnya mengenang sang ayah.
Sejak 2005, Bondan merasakan gejala jantung. Ujung-ujung jarinya terasa kesemutan saat dalam perjalanan Singapura-Jakarta. Setelah beberapa kali diperiksa, ia disebut punya penyumbatan di arteri jantung. Tapi Bondan menolak kateterisasi, malah meminum pil.
Pil pengencer darah itu justru membuat bertekanan darah terlalu rendah.
Penyakit Bondan tak selesai sampai di situ. Ia mengalami penggembungan aorta jantung setelah diperiksa pada 2015 dan 2016. Tahun ini, sakitnya lebih parah. Katup aortanya disebut bocor. Kata Seo, September lalu ia sempat dirawat di RS Harapan Kita.
“Dia ada kelainan jantung. Setelah beberapa kali dirawat di Malaysia, enggak sreg, dia memutuskan untuk di sini saja dan tim dokter Indonesia berhasil menemukan itu,” kata Seo.
Bondan pun sempat dioperasi jantung, dua kali. Namun, ujar Seo, pada operasi kedua yang dilakukan pada Kamis (23/11) lalu, mantan jurnalis itu kena semacam bakteri, lalu infeksi.
“Tidak diketahui asal mulanya [infeksi] dari mana,” ujar Seo lagi.
Kata Seo, keluarganya tidak punya firasat apa pun. Sebab setelah operasi pertama Bondan diperbolehkan keluar rumah sakit dan kondisinya baik-baik saja. “Keadaan fisik terakhir itu baik-baik saja. Dokter juga bilang kalau bukan karena infeksi, …” lanjutnya.
Infeksi dan kondisi koma secara medis yang akhirnya membuat Bondan menutup usia.
“Kumannya memang ganas,” ujar dokter, ditirukan Seo.
Meninggal pukul 09.05 WIB, jenazah Bondan tiba di rumah duka yang terletak di Jalan Bangsawan Raya, Sentul City pukul 14:55 WIB. Beberapa keluarga, kerabat dan sahabat dekat
Bondan Winarno pun berdatangan di rumah presenter kuliner yang identik dengan ‘maknyus’ itu.
(tab/rsa)