Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara kawakan Quentin Tarantino berencana mengembangkan film
Star Trek di bawah naungan rumah produksi Paramount. Peraih Oscar ini disebut memiliki ide bagus menarik untuk kelanjutan dari seri film sci-fi tersebut.
Bahkan, Tarantino disebut telah berbagi gagasan dengan J.J. Abrams, yang saat ini tengah sibuk menyiapkan "Star Wars Episode IX".
Seorang sumber mengatakan kepada
Deadline bahwa Tarantino dan Abrams sedang dalam proses menggodok naskah untuk film tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika disetujui oleh kedua belah pihak, Tarantino dapat mengarahkan proyek potensial tersebut serta Abrams terikat untuk produksinya.
Bila laporan ini benar, proyek tersebut akan menjadi langkah tak terduga bagi Tarantino, terlebih ia selalu memproduksi cerita asli.
Selain itu, sutradara 54 tahun ini pun tengah berusaha mendapatkan distributor untuk proyek film tentang pembunuhan oleh Charles Manson.
Di sisi lain, proyek
Star Trek yang belum berjudul itu mungkin akan menjadi yang karya terakhir bagi Tarantino.
[Gambas:Youtube]Sebelumnya, Tarantino telah mengonfirmasi pada awal bulan lalu bahwa dia akan pensiun setelah film kesepuluhnya.
"Mudah-mudahan, cara saya menentukan kesuksesan saat menyelesaikan karir saya adalah karena saya dianggap salah satu pembuat film terbesar yang pernah ada. Dan lebih jauh dari itu, seorang seniman hebat, bukan hanya pembuat film," kata Tarantino di San Diego.
Seri terakhir
Star Trek yang dirilis Paramount adalah
Star Trek Beyond pada 2016, dan film keempat masih direncanakan dengan pemeran yang sama.
Dilaporkan
Ace Showbiz, perlu peninjauan lebih lanjut apakah Tarantino akan mengambil alih dari waralaba film yang ada.
Beberapa waktu lalu, Tarantino memang pernah mengatakan lebih ingin menggarap film "Star Trek" ketimbang "Star Wars".
Dalam sebuah wawancara dengan podcast
Nerdist pada 2015, sutradara "Pulp Fiction" itu mengatakan bahwa dia lebih menyukai yang seri awal 'Star Trek' karena dia penggemar berat serial aslinya.
"Satu-satunya yang terbatas dari mereka adalah anggaran pada era '60 dan jadwal syuting yang delapan hari," kata Tarantino.
"Anda bisa mengikuti beberapa episode klasik 'Star Trek' dan dengan mudah memperluasnya menjadi 90 menit atau lebih, benar-benar melakukan hal-hal menakjubkan dan luar biasa," lanjutnya.
Tarantino juga menilai dalam
Star Trek episode "Starter of the Next Generation" yang difokuskan pada perjalanan waktu "Yesterday's Enterprise" menjadi salah satu episode terbaik yang pernah ada.
(end)