Jakarta, CNN Indonesia -- Berstatus penyanyi pendatang baru, kepiawaan Chrisye melantunkan
Badai Pasti Berlalu dan
Lilin-Lilin Kecil menarik minat Musica Studio mendapatkan hati calon bintang.
Setelah mengamati perkembangan Chrisye, petinggi Musica Studio Yamin Widjaja meminta Chrisye untuk begabung dengan labelnya. Chrisye dianggap punya keunikan dibanding penyanyi lain.
"Mas Chrisye punya suara yang khas," kata Direktur Musica Studio Indrawati Widjaja beberapa waktu lalu. Perempuan yang akrab disapa Acin itu merupakan anak dari Yamin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chrisye menerima tawaran itu dengan syarat bisa mendapatkan kebebasan dalam bermusik. Dia resmi menjalani karier di bawah naungan Musica Studio sejak menandatangani kontrak pada 1978.
Pria kelahiran 1949 itu langsung kejar setoran mengebut membuat album perdana di label itu,
Sabda Alam. Saking fokusnya, Chrisye bahkan sampai mengunci diri di dalam studio itu.
Usai
Sabda Alam, Chrisye seakan tak pernah berhenti berkarya. Hampir tiap tahun, dia merilis album baru. Bahkan pada 1984, Chrisye merilis tiga album dalam setahun.
Dalam kurun waktu 1978 hingga 2004 atau 26 tahun, Chrisye merilis 19 album studio. Sepanjang kariernya Chrisye merilis 31 album, termasuk 9 album kompilasi dan dua album studio sebelum bergabung dengan Musica.
Catatan ini membuat Chrisye masuk dalam jajaran salah satu musisi Musica paling produktif. Bersanding dengan Iwan Fals dan Titiek Puspa.
Bukan hanya produktif, karya-karya Chrisye meledak di pasaran. Setiap album Chrisye rata-rata terjual lebih dari 100 ribu keping. Tembang dari pemilik nama lengkap Chrismansyah Rahadi itu juga melejit. Banyak hit Chrisye yang masih abadi hingga kini.
Mulai dari
Badai Pasti Berlalu,
Lilin-Lilin Kecil,
Galih dan Ratna,
Aku Cinta Dia,
Hip Hip Hura,
Kisah Cintaku,
Zamrud Khatulistiwa,
Kala Cinta Menggoda,
Untukku,
Negeriku,
Andai Aku Bisa, dan sederet lagu top lainnya masih segar di benak pecinta musik Indonesia.
Lagu-lagu itu tak tercipta begitu saja. Setiap kali membuat album, awalnya Chrisye dan Musica akan berdiskusi dan mulai memilih lagu.
Chrisye dinilai peka dalam menulis dan memilih lagu yang bakal dinyanyikan dalam albumnya. Bahkan dibandingkan dengan penyanyi Musica lainnya.
"Kalau cara kerja hampir mirip dengan yang lain, tapi Mas Chrisye punya kepekaan. Mas Chrisye lebih peka. Dia tau lagu mana yang cocok dan bisa jadi hit. Dia sangat tahu. Kalau enggak cocok, dia bakal bilang enggak," tutur Acin yang sudah bekerja sama dengan Chrisye sejak tahun 80-an.
Acin menilai Chrisye sebagai sosok selebriti yang bisa diajak bekerja sama dan juga humoris. Chrisye bisa menempatkan diri saat sedang serius dan bergaul.
"Kalau boleh jujur kami enggak pernah cekcok. Kalau enggak, enggak mungkin tahan puluhan tahun dan albumnya tigapuluhan," ujar Acin.
Di saat banyak penyanyi bergonta-ganti label, Chrisye boleh dibilang
one man label. Dia menjalin hubungan baik dengan para penata musik, produser dan kru lainnya. Acin juga menyebut Chrisye sebagai talenta terbaik yang pernah dimiliki Musica.
"Iya, pastinya [talenta terbaik] dan tidak tergantikan," ucap Acin.
(res/res)