Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuksesan film
Coco bukan hanya membuat untung sang empunya, Disney dan Pixar, tetapi juga berdampak pada sebuah desa kecil di pedalaman Meksiko, Desa Paracho, yang mendadak terkenal.
Diberitakan
Reuters, Desa Paracho merupakan desa sentra produksi gitar tradisional Meksiko yang digunakan dalam film garapan Lee Unkrich tersebut.
Desa Paracho berlokasi di pedalaman dataran tinggi Sierra Madre dan desa tersebut tak pernah mendapatkan sorotan dunia sebelumnya. Namun, usai kesuksesan besar
Coco di box office dunia, desa ini pun semakin dikenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Coco mengisahkan perjalanan seorang anak, Miguel Rivera yang mendadak masuk ke dunia arwah semasa momen perayaan Hari Orang Mati di Meksiko.
Miguel Rivera, sang tokoh utama dalam
Coco, menggunakan gitar tradisional Meksiko yang dihasilkan dari Desa Paracho.
Desa berpenduduk 30 ribu jiwa tersebut telah menjadikan produksi gitar sebagai mata pencaharian utama sejak berabad-abad lalu.
[Gambas:Youtube]Konon, seorang pendeta yang datang dengan penakluk Spanyol dahulu kala memutuskan untuk mengajarkan penduduk asli desa tersebut guna menyokong kehidupan ekonomi mereka.
Setelah berabad-abad berlalu, Paracho kemudian dikenal sebagai sentra produksi gitar tradisional Meksiko.
Namun para pengrajin setempat mengakui kesuksesan
Coco membawa popularitas desa ini melintasi batas negara dan benua.
Film Coco menuai kesuksesan baik dari penilaian kritikus maupun komersil. Film yang menuai banyak pujian ini pun mendapatkan pendapatan lebih dari US$500 juta dari seluruh dunia, menurut data
Box Office Mojo.Coco pun tecatat sebagai film dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah perfilman Meksiko.
Gitar buatan seniman Paracho dihargai mulai dari dua ribu peso atau Rp1,3 juta hingga lebih dari 20 ribu peso atau sekitar Rp14 juta yang terbuat dari kayu khusus.
(end)