Jakarta, CNN Indonesia -- Pink memberikan pernyataan berisi sindiran terhadap jawaban presiden Recording Academy Neil Portnow terkait peran wanita di industri musik, usai tudingan kurangnya peran perempuan di acara Grammy Awards 2018 mengemuka.
Usai penyelenggaraan Grammy Awards 2018 di Medison Square, Minggu (28/1), Portnow menyatakan bahwa musisi wanita harus membuat kemajuan bila ingin diterima di industri musik.
Hal ini ia ungkapkan menyusul tudingan penyelenggara Grammy Awards dan Recording Academy tahun ini mendiskriminasi perempuan, dengan menjadikan Lorde sebagai satu-satunya musisi wanita di nominasi tertinggi, Album of the Year.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir ini waktunya untuk memulai bagi perempuan yang memiliki kreativitas di hati dan jiwa mereka yang ingin menjadi musisi, komponis, produser, yang ingin menjadi bagian petinggi industri, untuk membuat kemajuan," kata Portnow.
"Karena saya pikir mereka akan diterima, saya tidak memiliki masalah personal atas diskriminasi yang Anda hadapi, namun saya rasa [kali] ini adalah sebuah kolaborasi," lanjutnya.
"Ini kami sebagai industri membuat akses jadi terbuka, menciptakan pelatihan, menciptakan kesempatan bukan hanya untuk wanita namun seluruh pihak yang ingin menjadi kreatif dan bersungguh-sungguh, dan menciptakan generasi musisi penerus yang dapat berkreasi sesuai keinginan mereka." kata Portnow.
"Bila seseorang amat berhasrat akan musik, tidak peduli apa gender mereka, genre, atau geografi, lakukanlah secara jujur, lakukan dari hati dan buktikan." lanjutnya.
Pernyataan Portnow ini kemudian mendapatkan tanggapan dari Pink, yang terkenal kerap memberikan kritik, melalui akun media sosialnya.
Pink beranggapan, sejak dari dulu kala, wanita selalu dapat membuktikan diri mereka di industri musik, sehingga pernyataan Portnow terasa tidak relevan.
"Kaum wanita di industri musik tidak perlu melakukan 'kemajuan'. Kaum wanita telah maju sejak dahulu. Maju dan memajukan. Wanita unggul di musik tahun ini. Mereka menaklukkannya," kata Pink dalam unggahannya. "Dan setiap tahunnya sebelum ini,"
"Ketika kami merayakan dan menghormati bakat dan capaian wanita, dan bagaimana banyak perempuan maju setiap tahun, melawan segala rintangan, kami menunjukkan [kepada] generasi penerus perempuan dan cewek juga cowok apa artinya kesetaraan dan bagaimana rasanya bersikap adil." kata Pink.
Diberitakan
Billboard melalui
Hollywood Reporter, tudingan diskriminasi perempuan tersebut muncul usai sejumlah pihak mengemukakan bahwa acara Grammy tahun ini minim akan keterlibatan perempuan, mulai dari nomine hingga pengisi acara.
[Gambas:Youtube]Dari aspek nominasi, Lorde menjadi satu-satunya musisi wanita yang masuk dalam kategori Album of the Year, penghargaan tertinggi di ajang ini, melalui karyanya, Melodrama.
Keterwakilan perempuan yang terbatas dianggap semakin terasa ketika musisi Selandia Baru itu juga tak dipilih oleh penyelenggara sebagai pengisi acara yang dilangsungkan di Madison Square tersebut.
Pun, para anggota Recording Academy yang menentukan pemenang para Grammy menjatuhkan pilihan kepada Bruno Mars dan Kendrick Lamar sebagai musisi yang meraih piala gramofon emas terbanyak.
[Gambas:Video CNN]Di sisi lain, sebuah kliping dari artikel
New York Times menyoroti ketimpangan komposisi gender dalam acara Grammy Awards diunggah Sonja Yelich, ibunda Lorde.
Dalam artikel tersebut, sebuah temuan menyebutkan dari 899 orang yang menjadi nomine dalam enam Grammy Awards terakhir, komposisi perempuan hanya sembilan persen atau sekitar 81 orang.
[Gambas:Video CNN] (end)