Jakarta, CNN Indonesia -- Kepergian aktor
Mark Salling meninggalkan duka yang cukup mendalam bagi para penggemar serial drama musikal
Glee. Pemeran Noah ‘Puck’ Puckerman itu ditemukan tewas di bagian utara San Fernando Valley, Los Angeles, AS pada Selasa (30/1) pagi waktu setempat.
Salling bukan bintang
Glee pertama yang meninggal dunia secara mengejutkan.
Lawan mainnya Cory Monteith telah lebih dulu wafat pada 13 Juli 2013. Kabar kematiannya saat itu juga membuat dunia hiburan syok. Monteith kala itu dinyatakan meninggal karena keracunan heroin dan alkohol di hotelnya di Vancouver, Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Corey Monteith, aktor Glee yang meninggal sebelum Mark Salling. (AFP PHOTO / FREDERIC J. BROWN) |
Kematian Salling kini pun membuat penggemar kembali mengenang Monteith yang saat itu meninggal di usia 31 tahun. Apalagi keduanya memang kerap berbagi
frame.
"Puck dan Finn telah pergi," tulis seorang fan dengan mengunggah video Monteith dan Salling.
"Saya sangat sedih. Pertama, Cory Monteith meninggal dunia dan sekarang Mark Salling. Saya tidak bisa menghadapi kematian lainnya dari bintang Glee. Hati saya sangat hancur," tulis lainnya.
Selain mengenang dua bintang
Glee itu, para penggemar juga melantunkan doa atas kepergiaan Salling.
"Beristirahatlah dengan tenang Mark Salling atau Puck dari serial Glee favorit saya. Meski saya tak setuju dengan apa yang dia lakukan, saya tidak akan pernah lupa dengan suaranya yang menakjubkan dan kemampuannya membuat saya tertawa. Sangat tragis," tulis seorang fan, dikutip
People.
Salling membintangi
Glee sejak 2008 dan bertahan selama empat musim. Pada 28 Juni 2013, ia dilaporkan tidak lagi berperan penuh di
Glee musim kelima dan hanya menjadi bintang tamu.
Puck digambarkan sebagai pemain sepak bola Amerika yang juga tukang
bully di sekolah.
Glee sendiri berfokus pada sekelompok remaja di sekolah William McKinley yang bersaing dalam rangkaian kompetisi paduan suara sementara para anggotanya menghadapi masalah sosial. Glee disukai bukan hanya karena ‘berwarna’ dan lucu. Ia juga menghadirkan berbagai keberagaman dalam alur cerita, terutama soal seksualitas, ras, hubungan, dan kerja tim.
(rsa)