Fade2Black Sempat Kagok Bermusik Tanpa Bondan Prakoso

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Jumat, 02 Feb 2018 12:13 WIB
Saat membuat album, biasanya mereka hanya mengurusi masalah lirik dan Bondan kebagian mengaransemen musik. Kini mereka harus melakukan semuanya sendiri.
Fade2Black kembali bermusik meski tak lagi bersama Bondan Prakoso. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada awal 2000-an, Fade2Black memberi warna baru di dunia musik Indonesia. Berkolaborasi dengan Bondan Prakoso yang pernah dikenal menyanyikan Si Lumba-lumba saat masih belia, mereka menyemarakkan genre musik hip hop. Bondan Prakoso & Fade2Black pun dikenal luas.

Mereka berkolaborasi sejak 2004, sekitar empat tahun setelah Fade2Black sendiri dilahirkan pada akhir 1999. Fade2Black kala itu beranggotakan Ardaninggar Nazir (Ari), Tito Budidwinanto (Tito) dan Danial Rajab Fahreza (Eja).

Di bawah naungan Spony Music Indonesia, bersama Bondan mereka merilis empat album selama 12 tahun. Yakni Respect (2005), Unity (2007), For All (2010) dan Respect & Unity For All (2012). Lagu hitnya termasuk Keroncong Protol, Ya Sudahlah dan Hidup Berawal dari Mimpi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun sejak 2013, Bondan Prakoso & Fade2Black resmi vakum karena kontraknya dengan Sony sudah habis. Keduanya lantas berpisah, meski tetap berkarya di jalur masing-masing. Namun Fade2Black mengaku butuh waktu untuk membuat karya baru.

"Sejak vakum kami memutuskan enggak mau bersentuhan sama musik dulu selama satu tahun. Baru awal tahun 2014 kami masuk studio untuk garap album," kata Eja saat berkunjung ke kantor redaksi CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Fade2Black memanggil kawan lama yang bernama Roy Yudhi Prasetyo (Choki) untuk menggarap album perdana bertajuk Tabik! yang rilis pada November lalu. Sejak pertengahan 2014 mereka sudah mulai meramu lirik dan musik yang identik dengan Fade2Black, tanpa Bondan.


Setiap personel, kata Eja, menulis lirik untuk bagian yang akan mereka nyanyikan sendiri di setiap lagu. Lalu Tito bagian mengerjakan aransemen musik.

"Kami sempet kagok, dulu bagiannya Bondan bikin musik dan Fade2Black isi lirik. Sekarang kami mengerjakan semua sendiri. Bagian musik ini yang kami kaget, hampir 10 tahun kami terima musik beres dari Bondan, tinggal lirik," kata Eza mengakui.

Tapi Tito tak benar-benar sendiri mengaranseman musik. Ia dibantu Pramudya Adhi (Lakos) dan Edward Christanto (Edu). Lakos bertugas menjaga agar musik tetap bergenre hip hop, sedangkan Edu yang menjadi ‘benteng’ agar musiknya tetap komersial.


Proses rekaman, kata Tito, dilakukan di Yogyakarta karena Lakos bermarkas di sana. Kurang lebih ada enam lagu yang diramu di Kota Pelajar itu.

"Refrensi kami saat garap album itu adalah Luke Christopher, rapper asal Amerika yang muncul era ’90-an. Kami kombinasikan dengan tren saat ini, karena lagu itu perlu warna yang baru," kata Tito.

Kata Tito, pasar musik mereka untuk album sekarang berubah. “Tujuan kami sekarang mengakomodasi pendengar baru Fade2Black. Pasar hip hop itu kisaran 35 tahun ke bawah. Kalau penggemar yang dulu, kami kasarnya sudah angkat tangan,” ujarnya.


Ditinggal Bondan bukan saja membuat Fade2Black agak kelimpungan soal musik. Mereka juga sempat seperti kehilangan arah saat pertama bermusik lagi pada 2014. Tito mengakui, beberapa bagian lagunya masih terasa nuansa ‘Bondan,’ padahal itu ingin ditinggalkan.

Fade2Black pun memoles enam lagu yang sudah dibuat pada 2015. Kemudian pada 2017, mereka membuat lima lagu lain. Sebelas lagu itulah yang akhirnya mengisi album Tabik!

Lagu-lagunya termasuk Itu Kau, Pasti Bisa!, Saat Hujam, Tabik, Takkan Berhenti, Come Back Home, Cukup Dia, Cerah, Alasan, Aksara Dalam Irama, dan Tangan dan Mata. Mereka sudah merilis album Tabik! dalam bentuk digital dan fisik sebanyak 20.000 kopi.

Fade2Black kini bermusik tanpa Bondan.Fade2Black kini bermusik tanpa Bondan. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Masih ada karya kolaborasi dalam album itu.

Untuk lagu Saat Hujan, Fade2Black menggandeng Audrey ‘G.A.C.’ Sementara dalam Aksara Dalam Irama, mereka menggandeng rapper asal Belanda, Kryptic.

"Saya sudah mengincar featuring sama Audrey sejak G.A.C rilis album perdana. Kalau Kryptic, kami kenal sudah lama lewat internet karena dia rapper juga. Ternyata dia sekarang tinggal di Indonesia, kami ajak featuring karena dia unik dan musiknya enggak jauh beda," kata Tito.

Lihat juga: Rich Brian Bakal Tampil di 'Late Late Show With James Corden'

Meski sempat kagok menggarap album itu, Tito mengaku tidak khawatir bila band-nya masih dikaitkan dengan Bondan. Ia juga tidak takut pamornya akan turun atau malu karena sudah tidak lagi bersama Bondan.

"Kami belajar banyak sama Bondan dan [kolaborasi] itu ibarat kami pernah satu SMA saja. Kalau orang mengaitkan, ya memang kami pernah satu SMA sama Bondan, tapi kan kami naik ke kuliah. Kami sendiri sekarang," kata Tito enteng. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER