Jakarta, CNN Indonesia -- Bersamaan dengan matahari yang mulai terbenam di ufuk barat Jakarta, penggemar Incubus mulai antre memasuki Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Antrean mengular.
Itu menunjukkan meski usia Incubus sudah lebih dari dua dekade sekali pun, penggemar mereka masih membeludak. Masing-masing tak sabar menyaksikan idolanya manggung.
Mayoritas penggemar itu terdiri atas rentang usia 30 sampai 45 tahun. Band asal California, Amerika Serikat itu memang eksis pada era '90-an dan awal 2000-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panggung sempat kosong selama beberapa saat sejak gerbang dibuka. Para penggemar pun meneriakkan band yang digawangi Brandon Boyd (vokal), Mike Einziger (gitar), Jose Pasillas (drum), Ben Kenney (bass), dan Chris Kilmore (turntable/kibor/synthesizer) itu.
Incubus akhirnya baru naik panggung sekitar pukul 20:30 WIB.
Tanpa basa-basi, band yang terbentuk pada 1991 itu mengawali penampilan dengan membawakan
Glitter Bomb dan
Circles tanpa jeda. Musik panggung sempurna membakar semangat penonton.
 Aksi Incubus di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/2). (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Kurang lebih satu setengah jam Incubus beraksi malam itu. Setiap lagu dibawakan tanpa sumbang. Aksi panggungnya pun lincah. Suasananya tak jauh berbeda dengan ketika Incubus konser di Indonesia pada 2008 dan 2011, meski itu sudah bertahun-tahun lalu.
Namun usia tak bisa bohong. Boyd terlihat kepayahan mencapai nada tinggi dalam beberapa lagu. Seperti ketika menyanyikan lagu
Anna Molly, 11am, Paper Shoes, dan
Pantomime.
Bukan hanya karena usia, Incubus memang punya jadwal konser padat. Mereka baru tampil di Las Vegas, AS Sabtu (3/2) lalu. Empat hari kemudian, Rabu (7/2) mereka sudah di Jakarta.
Tapi Boyd seperti memiliki siasat tersendiri untuk mengistirahatkan pita suara. Hampir di setiap lagu terdapat jeda sekitar 10 sampai 30 detik. Jeda yang terbilang lama untuk sebuah konser besar. Di setiap jeda itulah Boyd memanfaatkannya untuk istirahat sejenak.
Pada konser ini Incubus hanya membawakan sedikit lagu dari album terbaru yang dipromosikan,
8. Terhitung hanya empat lagu dari album baru yang mereka bawakan, yaitu
Glitter Bomb, Nimble Bastard, State of The Art, dan
Loneliest.Lagu-lagu lainnya diambil dari album-album sebelumnya. Mereka membawakan lagu-lagu hit di era '90-an dan 2000-an yang akrab dikenal penggemar, seperti
Pardon Me, Nice To Know You dan
Trust Fall. Itu pun membuat penonton bersemangat dan seperti terlempar ke masa lalu.
 Incubus konser mempromosikan album terbaru mereka yang bertajuk '8.' (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Meski aksi panggungnya memuaskan, seperti biasa interaksi Boyd dengan penonton cukup 'dingin.' Ia memang mengucap terima kasih dalam bahasa Indonesia berkali-kali. Interaksi lain hanya sapaan singkat seperti 'apa kabar' dan pertanyaan soal penampilan mereka.
Namun, Incubus seperti punya cara lain memikat penggemar. Gimik yang ditampilkan terbilang ciamik. Ketika membawakan lagu
Drive misalnya, Incubus mengawali dengan kibor. Padahal di album aslinya, lagu itu diawali dengan gitar. Boyd juga mendadak ke tepi panggung, dekat dengan penonton, dan mengajak mereka menjentikkan jari untuk mengiringinya bernyanyi.
Ketika serempak suara petikan jemari mendominasi, musik dipelankan. Suara penonton yang bernyanyi pun terdengar jelas seperti kor. Itu membuat suasana menjadi hangat.
 Vokalis Brandon Boyd beberapa kali menodongkan mikrofon ke penonton atau mengajak mereka menjentikkan jari untuk berpartisipasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Boyd juga membuka kemeja di tengah lagu
Megalomaniac. Tubuh bagian atasnya pun hanya dibalut singlet. Sebelum menyanyikan
Vitamin, singlet itu pun dilepasnya.
Vokalis 41 tahun itu memang sering telanjang dada ketika tampil. Kali itu, ia pun tak sungkan memamerkan kebiasaannya itu di hadapan penonton Indonesia.
Incubus menutup penampilan dengan gimik yang membuat penonton kaget. Mereka membawakan lagu
Wish You Were Here milik mereka, yang di-
medley dengan lagu berjudul sama milik Pink Floyd. Penonton yang sama sekali tak menduganya pun bertepuk tangan meriah.
Klasik, seperti kebanyakan konser, Incubus meninggalkan panggung usai lagu pamungkasnya. Penonton kemudian berteriak "
we want more." Setelah teriakan bergaung selama kurang lebih satu menit, Incubus pun kembali ke panggung. Mereka membawakan lagu
I Miss You.
Itu juga salah satu lagu hit era '90-an, bukan dari album
8. Pada bagian
reff, personel Incubus mendadak berhenti bermain musik. Boyd lantas menodong mikrofon ke arah penonton, yang jelas disambut meriah. Namun, itu ternyata bukan lagu penutup terakhir Incubus.
Mereka baru benar-benar mengakhiri konser dengan membawakan lagu
Warning. Penonton dipuaskan oleh penampilan Incubus di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/2). (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Itu seakan menjadi 'peringatan' bagi penonton: "Kami boleh tua, lelah atau 'dingin.' Tapi saat melangkah keluar dari arena ini, kerinduan kalian pada musik kami terpuaskan."
(rsa)