Sukses Incubus Berawal dari 'Nyali'

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Rabu, 07 Feb 2018 15:07 WIB
Incubus bakal konser di JIExpo Jakarta , Rabu (7/2), dan membuktikan nyali mereka menghadirkan musik berkualitas khas band funk rock dekade 90-an itu.
Incubus bakal konser di JIExpo Jakarta , Rabu (7/2), dan membuktikan nyali mereka menghadirkan musik berkualitas khas band funk rock dekade 90-an itu. ( Ethan Miller/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lagu Summer Romance, Drive dan Are You In? dari Incubus masih kerap terdengar di radio. Sederet lagu itu merupakan karya band Incubus yang kental dengan nuansa funk rock era '90-an.

Tak heran bila band ini identik dengan generasi '90-an. Mereka terbentuk di Calabasas, California, pada 1991 dengan formasi Brandon Boyd (vokal), Mike Einziger (gitar) dan Jose Pasillas (drum).

Lalu, Alex Katunich (bassis) dan Davin Koppell (DJ) bergabung melengkapi Incubus versi saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat tahun meramu lagu dan musik, Incubus merilis album debut bertajuk Fungus Amongus pada 1995 melalui label indie. Namun album ini belum mendongkrak nama mereka.


Tapi Incubus tak patah arang. Mereka tetap tampil dari satu panggung ke yang lainnya dan berkarya. Incubus pun merilis album kedua bertajuk S.C.I.E.N.C.E pada 1997.

Album kedua itu berbuah manis. Nama mereka terus meroket karena lagu-lagus hits dalam album itu, seperti Summer Romance dan New Skin.

Bahkan Incubus mendapat penghargaan plakat emas dari Recording Industry Association of America (RIAA) yang artinya penjualan album mencapai 500 ribu kopi.

Setelah itu Incubus sangat produkti berkarya. Hanya dengan jarak dua sampai tiga tahun, mereka sudah merilis album baru, seperti Make Yourself (1999), Morning View (2001), A Crow Left of the Murder (2004) dan Light Grenades (2006).

[Gambas:Youtube]

Di tengah masa produktif itu, Incubus mendapat cobaan karena masalah internal. Koppell dipecat pada 1998 dan digantikan Chris Kilmore. Kemudian, Katunich keluar pada 2003 dan digantikan Ben Kenney.

Beruntung, formasi baru tak mengganggu karya mereka. Suara distorsi gitar yang khas, suara synth dan gesekan piringan hitam masih identik dengan Incubus. Walau pada album Light Grenades terasa sedikit perubahan genre yang mereka usung.

Di sisi lain, Incubus membuktikan mereka band yang punya nyali. Merilis album dalam jarak waktu berdekatan bukan hanya membutuhkan kemampuan bermusik yang baik, namun juga keberanian menghadapi risiko gagal untung serta persaingan di pasaran.


Namun Incubus membuktikan setiap kali merilis karya, album mereka memiliki kualitas yang dapat diandalkan. Ini terbukti dari hampir setiap album Incubus menyumbangkan sejumlah lagu hit yang bertengger di tangga lagu dunia.

Beberapa lagu itu seperti Drive dan I Miss You dari album Make Yourself, serta lagu Wish You Were Here dari album Morning View. Begitu juga dengan lagu Megalomaniac dari album A Crow Left of the Murder... serta lagu Anna Molly dari album Light Grenades.

Dapat dikatakan, dekade 1990an dan awal 2000an merupakan era kesuksesan Incubus. Bahkan pada 2000, album Fungus Amongus dirilis ulang karena tingginya permintaan.

[Gambas:Youtube]

Sayang perjalanan Incubus tak selalu mulus, mereka sempat vakum pada 2008 karena beberapa personel memiliki kesibukan lain.

Kala itu, Boyd menuntut ilmu pada jurusan seni di salah satu universitas di Los Angeles dan Einziger belajar komposisi musik di sekolah musik Harvard, sedangkan Pasillas mengurus anaknya yang masih bayi.

Boyd serius menggeluti ilmu seni rupa yang ia pelajari. Salah satu karyanya pun pernah menjeng di Miami Art Basel pada tahun 2015. Ia juga sempat membuat pameran solo besar di Los Angeles dalam acara KM Fine Arts.

Kemudian Incubus menandakan kembali aktif bermusik pada 2011 dengan merilis album kompilasi terbaik bertajuk Monuments and Melodies. Di tahun yang sama, mereka juga merilis album If Not Now, When?.


Tapi album di era milenium baru itu tergolong tidak begitu sukses. Selain tidak selaku album-album sebelumnya, tak banyak lagu dalam album yang berhasil memikat penggemar dan bertengger di tangga lagu dunia.

Perubahan genre musik disebut menjadi salah satu faktor album itu tidak sesukses sebelumnya. Banyak penggemar yang lebih menyukai Incubus versi sebelum vakum karena lebih berkarakter.

Tahun lalu, Incubus merilis album terbaru yang bertajuk 8 setelah jeda cukup lama. Album yang dirilis pada April lalu itu diproduseri oleh Skrillex.

Single bertajuk Nimble Bastard berhasil menempati posisi nomor empat pada Billboard Mainstream Rock Songs. Namun tetap saja, secara penjualan, kesuksesan album ini belum bisa dibandingkan dengan album Incubus era '90-an dan awal 2000-an.

[Gambas:Youtube]

Tahun ini Incubus masih sibuk menggelar tur di beberapa negara dalam rangka promo album. Indonesia adalah salah satu negara yang mereka singgahi.

Mereka akan tampil di Gambir JIExpo, Jakarta Pusat, Rabu (7/2) untuk ketiga kalinya di Indonesia. Mereka sempat konser di Indonesia pada 2008 dan pada 2011 dalam rangka promo album If Not Now, When?. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER