Pidi Baiq Angkat Suara Soal Teori-teori Identitas 'Dilan'
Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Feb 2018 13:27 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Karakter Dilan dengan gombalannya dalam kisah karangan Pidi Baiq menjadi sensasi di tengah masyarakat. Bukan hanya karena kepopuleran filmnya, Dilan 1990, namun tentang sejumlah misteri kisah tersebut.
Sejumlah pertanyaan menghinggapi penggemar Dilan. Mulai dari identitas sejati pemuda 2 SMA yang pandai merangkai kata-kata peluluh hati itu, hingga berkaitan dengan ideologi karakternya terkait poster Khomeini di kamarnya.
Selaku penulis, Pidi mengaku hanya memegang janjinya untuk tetap merahasiakan setiap karakter asli dalam buku berjudul Dilan Dia adalah Dilanku tahun 1990.
Menurut Pidi, itu dilakukan demi menghormati dan menjaga privasi orang-orang yang ada di kehidupan para karakter.
[Gambas:Instagram]
Meski demikian, hal tersebut tidak mematahkan usaha para fan untuk mencari tahu bahkan membuat teori-teori soal sosok Dilan. Berikut sejumlah teori yang sempat muncul terkait siapa Dilan.
Dilan adalah Pidi Baiq
Karakter Dilan yang nyeleneh kerap disamakan dengan karakter sang penulis, Pidi Baiq. Bukan hanya dalam berkata-kata, ragam latar kehidupan yang ditulisnya tentang Dilan sering dikaitkan dengan kehidupan aslinya.
Beberapa dugaan yang menguatkan teori ini adalah kesamaan bahwa Pidi dan Dilan sama-sama sempat menjadi anggota geng motor di Bandung.
Kemudian, Pidi pun pernah memberikan hadiah kepada sang istri berupa buku Teka Teki Silang, persis seperti hadiah yang diberi Dilan pada Milea di hari ulang tahunnya.
Pidi sendiri saat ditemui CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu mengungkapkan, dugaan bahwa Dilan adalah dia dipicu oleh dirinya sendiri yang memang menyukai karakter Dilan.
"Saya suka dengan Dilan, maksudnya, orang menyama-nyamakan dengan saya, jangan-jangan justru karena saya yang meniru Dilan gitu loh. 'Ayah [sapaan akrab Pidi] juga pernah kasih TTS ke istrinya,' jangan-jangan saya ikutin Dilan, 'Ayah juga punya jaket bendera Amerika,' jangan-jangan ikutin Dilan," ungkapnya.
Dilan seorang Penganut Syiah
Sejak filmnya ditayangkan pada 25 Januari lalu, muncul beragam teori, salah satunya menyebut bahwa karakter Dilan adalah penganut Syiah.
Tuduhan itu muncul karena terdapat poster Khomeini di kamar Dilan yang ditampilkan dalam novel maupun filmnya.
Namun tak lama sejak tuduhan itu muncul, Pidi Baiq segera mengonfirmasi hal tersebut kepada Dilan dan merilis pernyataan bantahannya.
"Mengenai adanya tuduhan itu, saya langsung bertanya kepada Dilan, apakah benar kamu seorang penganut Syiah? Dilan meresponsnya dengan ketawa 'Saya ini Aswaja', katanya. 'Saya ini Ahlussunnah wal jamaah yang menghormati agama dan keyakinan orang lain. Lakum Diinukum wa Liya Diin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku'. Justru jika agamamu kuat, kamu akan menghargai agama orang lain. 'Betul'," ungkap Pidi di akun media sosialnya beberapa waktu lalu.
"Sedangkan mengenai poster Khomeini yang ditempel di kamar Dilan, karena pada zaman itu, memang banyak beredar poster Khomeini di mana-mana termasuk di Bandung," tambahnya lebih lanjut.
[Gambas:Instagram]
Ditemui CNNIndonesia.com, hingga kini, Pidi sendiri menyatakan menikmati dengan kemunculan teori penggemar terkait sosok Dilan. Bahkan dia tertawa dengan teori-teori tersebut.
"Sejak awal tulis novel, saya sudah berjanji sama Dilan aslinya, sama Milea, sama pemeran lain. Bahkan sama orang yang tidak saya percaya, saya ragukan dia bakal berkoar-koar, saya minta tanda tangan di atas materai. Jangan ngomong, karena ini supaya tidak mengganggu dengan siapa mereka sekarang. Gitu loh," katanya.
Dia kemudian menceritakan salah satu teori fan yang paling konyol baginya adalah ketika beredar sebuah unggahan berbentuk surat yang mengklaim berasal dari Herdi, sosok suami asli Milea di dunia nyata.
"Yang [konyol] itu yang bikin surat dari Mas Herdi [suami Milea sekarang]. Saya konfirmasi ke Lia, 'Enggak, enggak bikin'. Beredar surat dari mas Herdi saya ketawa. Terus ada yang mengaku saya adalah ininya, seolah-olah dia lebih tahu. Itu yang buat saya ketawa," ungkapnya. (end)
Sejumlah pertanyaan menghinggapi penggemar Dilan. Mulai dari identitas sejati pemuda 2 SMA yang pandai merangkai kata-kata peluluh hati itu, hingga berkaitan dengan ideologi karakternya terkait poster Khomeini di kamarnya.
Selaku penulis, Pidi mengaku hanya memegang janjinya untuk tetap merahasiakan setiap karakter asli dalam buku berjudul Dilan Dia adalah Dilanku tahun 1990.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Instagram]
Dilan adalah Pidi Baiq
Karakter Dilan yang nyeleneh kerap disamakan dengan karakter sang penulis, Pidi Baiq. Bukan hanya dalam berkata-kata, ragam latar kehidupan yang ditulisnya tentang Dilan sering dikaitkan dengan kehidupan aslinya.
Beberapa dugaan yang menguatkan teori ini adalah kesamaan bahwa Pidi dan Dilan sama-sama sempat menjadi anggota geng motor di Bandung.
Kemudian, Pidi pun pernah memberikan hadiah kepada sang istri berupa buku Teka Teki Silang, persis seperti hadiah yang diberi Dilan pada Milea di hari ulang tahunnya.
Lihat juga:Ulasan Film: 'Dilan 1990' |
Pidi sendiri saat ditemui CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu mengungkapkan, dugaan bahwa Dilan adalah dia dipicu oleh dirinya sendiri yang memang menyukai karakter Dilan.
"Saya suka dengan Dilan, maksudnya, orang menyama-nyamakan dengan saya, jangan-jangan justru karena saya yang meniru Dilan gitu loh. 'Ayah [sapaan akrab Pidi] juga pernah kasih TTS ke istrinya,' jangan-jangan saya ikutin Dilan, 'Ayah juga punya jaket bendera Amerika,' jangan-jangan ikutin Dilan," ungkapnya.
Dilan seorang Penganut Syiah
Sejak filmnya ditayangkan pada 25 Januari lalu, muncul beragam teori, salah satunya menyebut bahwa karakter Dilan adalah penganut Syiah.
Tuduhan itu muncul karena terdapat poster Khomeini di kamar Dilan yang ditampilkan dalam novel maupun filmnya.
Namun tak lama sejak tuduhan itu muncul, Pidi Baiq segera mengonfirmasi hal tersebut kepada Dilan dan merilis pernyataan bantahannya.
"Mengenai adanya tuduhan itu, saya langsung bertanya kepada Dilan, apakah benar kamu seorang penganut Syiah? Dilan meresponsnya dengan ketawa 'Saya ini Aswaja', katanya. 'Saya ini Ahlussunnah wal jamaah yang menghormati agama dan keyakinan orang lain. Lakum Diinukum wa Liya Diin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku'. Justru jika agamamu kuat, kamu akan menghargai agama orang lain. 'Betul'," ungkap Pidi di akun media sosialnya beberapa waktu lalu.
"Sedangkan mengenai poster Khomeini yang ditempel di kamar Dilan, karena pada zaman itu, memang banyak beredar poster Khomeini di mana-mana termasuk di Bandung," tambahnya lebih lanjut.
[Gambas:Instagram]
Ditemui CNNIndonesia.com, hingga kini, Pidi sendiri menyatakan menikmati dengan kemunculan teori penggemar terkait sosok Dilan. Bahkan dia tertawa dengan teori-teori tersebut.
"Sejak awal tulis novel, saya sudah berjanji sama Dilan aslinya, sama Milea, sama pemeran lain. Bahkan sama orang yang tidak saya percaya, saya ragukan dia bakal berkoar-koar, saya minta tanda tangan di atas materai. Jangan ngomong, karena ini supaya tidak mengganggu dengan siapa mereka sekarang. Gitu loh," katanya.
Dia kemudian menceritakan salah satu teori fan yang paling konyol baginya adalah ketika beredar sebuah unggahan berbentuk surat yang mengklaim berasal dari Herdi, sosok suami asli Milea di dunia nyata.
"Yang [konyol] itu yang bikin surat dari Mas Herdi [suami Milea sekarang]. Saya konfirmasi ke Lia, 'Enggak, enggak bikin'. Beredar surat dari mas Herdi saya ketawa. Terus ada yang mengaku saya adalah ininya, seolah-olah dia lebih tahu. Itu yang buat saya ketawa," ungkapnya. (end)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK