Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang menonjol dari salah satu nomine Oscar 2018 untuk kategori Film Animasi Terbaik.
Loving Vincent, film tentang pelukis legendaris Vincent van Gogh, merupakan animasi pertama di dunia yang benar-benar dilukis menggunakan tangan. Secara keseluruhan, mengutip
AFP, film itu terdiri atas 65 ribu potongan gambar, dengan gaya nyata Van Gogh.
Digarap selama tujuh tahun, di luar dugaan
Loving Vincent ternyata menghabiskan biaya yang tidak terlalu mahal. Produksinya bahkan memakan biaya 30 kali lebih sedikit dari
Coco. Total biaya untuk itu dikabarkan hanya US$5,5 juta, atau setara dengan Rp75 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Coco merupakan animasi terbaru garapan Disney, yang juga pesaing
Loving Vincent di Oscar.
Bagi sutradara Dorota Kobiela, film itu usaha menyatukan gairah akan sinema dan lukisan.
"Gaya Van Gogh sangat cocok untuk proyek ini. Lukisannya menunjukkan semua rincian hidupnya, kebiasaan sehari-hari, rumahnya, kamarnya, teman-temannya," kata Kobiela kepada
AFP jelang gelaran Oscar di Los Angeles, Minggu (4/3) malam waktu setempat.
Ini bukan ajang Oscar pertama bagi Kobiella. Ia dan asisten sutadara Hugh Welchman telah memiliki satu Piala Oscar berkat film animasi pendek
Peter and The Wolf pada 2008.
"Kami adalah '
underdog.' Dalam kategori ini, biasanya didominasi oleh Disney dan Pixar, tapi saya punya perasaan bahwa kami mungkin [menjadi] salah satu 'gangguan' besar tahun ini," kata Welchman, yang juga suami Kobiela. Selain
Loving Vincent dan
Coco, nomine untuk Film Animasi Terbaik Oscar 2018 termasuk
The Boss Baby, The Bread Winner dan
Ferdinand.Menggarap
Loving Vincent membuat Kobiela sibuk selama lima tahun untuk pra-produksi saja.
[Gambas:Youtube]Butuh dua tahun lagi bagi 125 seniman dari seluruh dunia untuk mengemas karya tersebut di bawah pengawasan Kobiela. Menurut sang sutradara, melukis film berdurasi 93 menit itu butuh ketelitian yang sangat tinggi. Karena itulah mereka butuh waktu panjang.
"Kecepatan kerja sangat lambat, rata-rata seperempat detik dari film ini dikerjakan dalam sehari," katanya. Ia menambahkan, satu detik film mewakili rata-rata 12 bingkai yang dilukis dengan tangan.
Setiap seniman menyelesaikan rata-rata enam lukisan per hari, yang setara dengan setengah detik film untuk adegan sederhana. Namun menurut Kobiela, kualitas bingkai yang dilukis dengan tangan melampaui animasi digital dan membuat mereka berusaha ekstra.
[Gambas:Youtube]"Seringkali dalam animasi, kita memiliki masalah bahwa ekspresi wajah terbatas. Tapi dalam lukisan cat minyak, kita bisa menunjukkan ekspresi yang lebih besar lagi jika potret itu dicat dengan benar," katanya kepada AFP.
Loving Vincent berfokus pada penyelidikan atas kematian sang pelukis asal Jerman. Van Gogh sendiri bunuh diri dengan menembak dadanya pada 27 Juli 1890. Ia meninggal karena luka tembak, dua hari kemudian. Ironisnya, setelah meninggal, baru Van Gogh terkenal.
Sebelumnya ia dikenal sebagai 'orang gila.'
Loving Vincent dibuat berdasarkan naskah asli yang ditulis Pole Jacek Dehnel.
Film itu mengikuti Armand Roulin, anak tukang pos dari Arles yang menjadi subjek beberapa lukisan Van Gogh. Meragukan buhuh dirinya Van Gogh bunuh diri, ia pergi ke Paris untuk mengetahui lebih banyak tentang kematiannya.
(rsa)