Jakarta, CNN Indonesia --
Taylor Swift sempat membuat heboh industri musik kala menarik seluruh karyanya dari layanan musik
streaming pada 2014 silam. Namun, pelantun
Gorgeous itu akhirnya memutuskan untuk kembali ke layanan musik streaming tahun lalu.
Di balik kembalinya Swift tersebut, baru-baru ini, pendiri dan CEO Spotify Daniel Ek pun mengungkapkan caranya membujuk penyanyi asal Amerika Serikat itu.
"Saya seharusnya melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam menyampaikan hal ini, jadi saya mengambil hak penuh untuk itu," katanya dalam acara
CBS This Morning.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ek melanjutkan bahkan demi meyakinkan Swift dan timnya, dia rela terbang Nashville, AS untuk menyambangi langsung dan berdiskusi. Sementara kantor pusat Spotify sendiri terletak di Stokholm, Swedia.
"Saya pergi ke Nashville berkali-kali untuk berbicara dengan tim [Swift], menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjelaskan model, mengapa
streaming menjadi penting. Dan kabar baiknya adalah saya pikir dia juga melihat bagaimana streaming bertumbuh," paparnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Swift pun luluh karena banyaknya permintaan dari para fan.
"Jadi akhirnya ketika album baru keluar, dia datang ke Stockholm dan menghabiskan beberapa waktu di sana, mencari tahu cara yang masuk akal untuknya," lanjutnya.
Pada 2014 Taylor Swift bersikeras menarik musiknya untuk di berbagai platform musik daring, termasuk Spotify.
Dalam surat pernyataannya, Swift geram karena royalti yang dibayarkan kepada musisi dari layanan streaming sangat kecil bahkan bisa tanpa bayaran sama sekali jika digunakan oleh pengguna tak berbayar.
"Ini adalah opini saya. Bahwa musik seharusnya tidak gratis," tuturnya seperti dikutip oleh
The Wall Street Journal kala itu.
[Gambas:Youtube]Ia menambahkan bahwa opininya tersebut berdasarkan fakta bahwa pembajakan, berbagi file, dan telah menurunkan penjualan album secara drastis.
Diberitakan
NME, tiga tahun setelahnya, Swift akhirnya berdamai dengan layanan musik streaming dan mengembalikan seluruh musik miliknya ke layanan tersebut pada 9 Juni 2017.
(end)