Jakarta, CNN Indonesia -- Jenazah pemain bas
Kerispatih Andhika Putra Sahadewa telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Sunan Giri Rawamangun, Jakarta Timur, pada Selasa (10/4). Ia dimakamkan satu lahad dengan sang ayah.
Iringan doa dan tangis mengantar Andika ke tempat peristirahatan terakhirnya. Sejumlah kerabat dan sahabat terlihat hadir, termasuk sang kekasih Nicky Santoso yang tak henti terisak selama pemakaman.
Perwakilan keluarga, Rabbani selaku adik ipar mengucapkan terima kasih pada kerabat dan memohon doa untuk Andika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mewakili ibu dan keluarga, mau mengucapkan terima kasih pada kerabat dekat Andika dan minta maaf bila kakak saya ada salah. Semoga almarhum diterima, mohon doanya juga," ucapnya saat ditemui awak media usai pemakaman.
Andika sempat didiagnosis stroke sebelum meninggal pada Selasa (10/4). Itu disampaikan sang kekasih ketika ditemui di rumah duka, kawasan Cipinang.
"Beberapa hari lalu sempat jatuh, terus dilarikan ke rumah sakit. Didiagnosis kena stroke, tapi siang sudah enggak apa-apa, malam enggak apa apa. Semalam pun Mas Dika masih enggak apa-apa. Dia merasa sehat banget," tuturnya.
Nicky pun mengaku kaget mendengar kabar kekasihnya berpulang setelah diboyong ke rumah, padahal sudah dinyatakan sembuh.
"Pihak RS juga bilang ya memang sudah sembuh. Sudah enggak sakit apa-apa, cuma memang enggak boleh mikir berat-berat," Nicky melanjutkan.
Selasa pagi, Nicky dikabari keluarga Andika. "Keluarganya bilang Mas Dika tumben enggak bangun-bangun, biasanya jam 8 atau 9 pagi sudah bangun, lalu sekitar jam 10-an dikabarin sudah enggak ada," ujar Nicky lagi.
Andika meninggal dalam usia 36 tahun.
 Tangis kekasih Andika, Nicky Santoso mengiringi pemakaman sang pemain bas Kerispatih, Selasa (10/4). (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
(rsa)