Jakarta, CNN Indonesia --
Dalam artikel sebelumnya, Iwa K sudah mengisahkan soal rahasianya saat membuat lirik rap...Iwa K menyibukkan diri dengan rokok saat diminta mengingat masa-masa sulit selama 25 tahun berkarier sebagai musisi rap. Sore itu, Iwa yang berbaju kotak-kotak masih berbincang dengan
CNNIndonesia.com di sebuah kafe di kawasan bisnis Jakarta.
Suasana bising, lampu temaram dan sayup-sayup lantunan musik menemani cerita Iwa ketika pertanyaan bagian terberat dalam hidupnya meluncur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur gue enggak pernah merasa pusing sama label yang orang kasih. Gue enggak ada hal yang membebani, karena gue menjalani hidup tanpa
fake, gue enggak pegal," kata Iwa, '
sans' alias santai.
Iwa bukan tengah berusaha tegar. Memang itulah Iwa Kusuma, apa adanya, tak pernah terlalu pusing memikirkan pendapat orang lain selain keluarganya. Bagi Iwa, keluarga adalah jiwa dan 'jantungnya.'
Mulai menapak karier sejak 1993, Iwa dianugerahi keberuntungan dengan melesat bak roket ke langit popularitas. Di usianya yang kala itu berusia 20-an, Iwa begitu produktif berkarya dan mengenalkan rap berbahasa Indonesia.
Ini terlihat dari jumlah album yang dihasikan di akhir abad ke-20 itu. Empat dari lima album Iwa rilis dalam dekade 90-an, mulai dari
Kuingin Kembali (1993),
Topeng (1994),
Kramotak! (1996), hingga
Mesin Imajinasi (1998).
Pun, kesuksesan komersil juga ia terima. Berbagai hit jadi kegandrungan remaja era itu, sebut saja
Bebas atau
Nombok Dong.
Iwa juga kebanjiran jadwal manggung kala itu. Ia sempat menggelar konser tunggal pada 1993 di Jakarta, dan tur berbagai kota di Indonesia pada 1994 hingga 1995.
 Iwa K mengalami karier yang melesat di awal-awal kehadirannya. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Padahal kala itu, Iwa masih 'bocah kemarin sore' di dunia musik Indonesia. Musiknya yang dianggap berkualitas lah yang jadi pesawat Iwa dan membuatnya terbang ke label musisi papan atas.
Tapi hidup memang tak pernah selalu datar. Secepat Iwa melesat, menurunnya pamor toh datang juga. Memasuki milenium baru, rap Iwa mulai terdengar sayup. Ia justru lebih sering nongol di televisi sebagai pembawa acara olahraga.
Agar tak terlalu 'hilang' dari dunia musik, Iwa sempat merilis album
Vini Vidi Vunky pada 2002. Namun tetap saja, album baru yang juga sekaligus tanda berpisahnya ia dari Musica Studio tersebut tak mengembalikan pamor musisinya seperti empat album sebelumnya. Ia lalu memutuskan vakum.
"Tahun 2005 gue vakum dan memutuskan enggak jadi musisi dulu, karena olahraga basket dan bola asyik banget. Terlebih bola siaran malam, sedangkan gue biasa nulis lirik [saat] malam. Jadi enggak ada waktu untuk membuat lagu," kata Iwa.
Tapi orang bilang, rezeki tak akan ke mana. Alih-alih menganggur, Iwa justru melesat sebagai pembawa acara olahraga papan atas. Ia sempat mendapatkan tiga piala Panasonic Award untuk kategori Pembawa Acara Olah Raga Pria Terbaik.
Selfi dan Young LexMerosotnya pamor Iwa sebagai musisi hip hop ternyata terkait dengan tren genre tersebut. Hip hop sedang 'goyang.' Namun, kata Iwa, Igor 'Saykoji' menyelamatkan musik hip hop di industri musik Indonesia.
Kala itu, Saykoji memulai debut sebagai rapper muda melalui album bertajuk namanya sendiri pada 2005. Single
So What Gitu Lho dalam album itu menjadi tren dan viral di masanya. Musik hip hop pun masih bisa bernapas.
Igor sendiri mengaku sudah mengagumi Iwa sejak SMP. Bukan sekadar mendengarkan lagu-lagu sang idola, Igor bahkan menjadi rapper karena pengaruh Iwa.
Setelah musiknya 'diselamatkan' Saykoji pada awal 2000-an, Iwa perlahan menemukan jalannya untuk bangkit pada 2009. Musisi berusia 47 tahun itu kembali tampil di atas panggung dan meracik lagu. Ia memutuskan duet dengan istrinya saat itu, penyanyi dangdut Selfi Nafilah. Keduanya sempat membuat album kolaborasi.
Di tengah upaya Iwa untuk tetap eksis bermusik, cobaan lain datang. Iwa bercerai dengan Selfi pada 2012. Kabar itu pun membuat Iwa menjadi bulan-bulanan media. Apa lagi kalau bukan tentang mengulik kehidupan rumah tangganya.
"Kasihlah ruang, ruang pribadi itu bahan bakar gue membuat karya. Kalau ruang pribadi sudah terambil, karya gue bisa berkurang. Itu yang gue takuti, sangat gue takuti," kata Iwa tentang kejengkelannya setiap ada yang menyinggung masalah pribadi.
[Gambas:Youtube]
Kesabaran Iwa K menghadapi kerikil kehidupan masih bersambung ke halaman selanjutnya...
Namun Iwa berhasil melewati itu semua. Ia mulai sering malang melintang di berbagai acara musik Indonesia. Bahkan, ia merilis album mini
Living in the Fastlane (2014). Label 'legenda' hip hop mulai dialamatkan kepadanya.
Di tengah momen kembali ke dunia musik yang cukup manis itu, Iwa harus menghadapi drama lain. Kali ini, ia berhadapan dengan anggapan miring dari rapper 'junior,' Young Lex.
Young Lex yang kala itu mulai dikenal publik menimbulkan kontroversi akibat komentar pedasnya soal Iwa K. Young Lex merasa Iwa K tak pantas dianggap sebagai legenda hip hop, bahkan ia merasa Iwa tak memiliki kemampuan rap yang baik.
"
Sorry to say, bahkan Iwa K dianggap legend karena terkenal duluan, tetapi bukan karena
skill. Iwa K
booming di sini karena di luar hip hop sedang
booming," kata Young Lex, kala itu.
[Gambas:Youtube]
Pernyataan Young Lex sampai ke telinga Iwa. Young Lex kemudian mengaku langsung menghubungi Iwa dan menjelaskan tidak pernah berkata seperti itu. Menurut Young Lex, itu karangan wartawan.
Tapi masalah dengan Young Lex ternyata 'receh' di mata Iwa. Pelantun
Sans itu justru menganggap tak pernah ada masalah antara dirinya dengan si pelantun
BAD itu.
"Gua enggak bersitegang dengan Young Lex, itu teman-teman saja yang pada panas. Gua enggak kasih
quotes apa-apa. Tapi gua cuma sempat kecewa kenapa malah menyalahkan wartawan, wartawan kan reportase apa yang didapat," kata Iwa soal drama itu.
Ganja dan 'Pesantren'
Bila masalah dengan sesama rapper tak mempengaruhi Iwa, rupanya suratan takdir masih memiliki cerita untuknya. Pada April 2017, Iwa ditangkap polisi Bandara Soekarno-Hatta karena tertangkap membawa ganja dalam lintingan rokok.
Kepolisian menetapkan Iwa sebagai tersangka kepemilikan ganja. Proses hukum berlanjut sampai Iwa mendapat hukuman rehabilitasi selama enam bulan. Iwa mengistilahkan rehabilitasi itu sebagai 'pesantren.'
Banyak pecinta musik yang berpendapat karier bermusik Iwa usai sudah karena masalah tersebut. Apalagi usia Iwa sudah tidak muda lagi sebagai musisi.
Namun nyatanya Iwa berhasil bangkit kembali. Bahkan ia menggelar konser 25 tahun beberapa minggu lalu, tepat setahun setelah peristiwa ganja tersebut.
"Bangkit itu soal
mindset, bagaimana menyikapi kejadian sebagai hadiah, bukan musibah. Dari pada maki kerikil yang buat gua tersandung, mending gua usik nyali buat bangkit. Permasalahan bukan di luar, tapi dalam diri sendiri, akui salah kemudian jalan," kata Iwa.
[Gambas:Youtube]
Dalam 'pesantren,' kata Iwa, ia menjalani rutinitas kehidupan yang terjadwal. Bangun pagi pukul 4:30 untuk ibadah dan tidur pukul 22:00. Tapi ia sering tidur tengah malam karena ikut mengurusi waktu tidur, makan, dan ibadah orang lain di tempat rehabilitasi itu.
"Gue
concern soal
how to bounce, banyak orang pintar yang masuk, tapi enggak mau bangkit. Sayang kalau Indonesia kehilangan orang pintar. Gue ajak ngobrol untuk memicu mereka bangkit," kata Iwa.
"Gue mau mengurus mereka karena enggak mau buang waktu, gue enggak mau sesuatu jadi sia-sia. Kalau mengeluh doang [bakal] sia-sia, enggak ada hasilnya." katanya.
Dalam 'pesantren' selama satu semester itu, Iwa mengaku sering menulis berbagai hal dalam bentuk catatan yang kini dirangkum menjadi lagu. Iwa mengatakan sudah ada tiga lagu yang akan dirilis dan masih banyak lagu yang bisa dibuat dari catatan itu.
[Gambas:Video CNN]Iwa K akan mengungkapkan pesan kepada rapper junior dalam 'Iwa K, Legenda Hip Hop dan Rapper Muda'...