Polka Wars Kian Dewasa Lewat Lirik Bahasa Indonesia

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Senin, 30 Apr 2018 16:21 WIB
Polka Wars merasa lagu 'Rangkum' yang sempat 'dibuang' dari album debut mereka membuat band tersebut merasa lebih dewasa. Terbukti, lagu itu jadi favorit.
Polka Wars merasa lagu 'Rangkum' yang sempat dibuang dari album debut mereka membuat band tersebut merasa lebih dewasa. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tersingkap bilah
Menatap cah'ya
Di dalam bahaya terjamah
Bersila diam
Menuju terang
Deras bulir meresapi lara

Malam musim semi
Raja alam rasa
Berakhir di sana
Kata rangkumkan udara

Lirik di atas merupakan penggalan lagu Rangkum milik Polka Wars. Lagu berdurasi empat setengah menit itu ditulis oleh drummer Giovanni Rahmadeva dan vokalis sekaligus gitaris Sore, Ade Paloh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rangkum yang dirilis Juli 2017 lalu menjadi lagu bahasa Indonesia pertama Polka Wars. Lewat kata-kata yang puitis, band asal Jakarta bercerita tentang kematian sacara metafora.

Kini Rangkum menjadi lagu favorit penggemar Polka Wars, hal itu terlihat dari jumlah putaran lagu dalam Spotify. Sampai saat ini Rangkum sudah diputar sebanyak lebih dari 156 ribu kali, sementara lagu Mokele diputar sebanyak lebih dari 141 ribu kali.


Kesuksesan Rangkum kemudian dianggap membuat Polka Wars naik kelas. Mereka berhasil mengemas musik dan konten lagu tersebut dengan baik.

"Kami enggak tahu naik kelas atau bagaimana, tapi kami merasa lebih dewasa dengan lagu Rangkum," kata Deva saat berkunjung ke kantor CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Ade, kata Deva, kala itu menulis kata 'tersingkap' saat hendak menggarap lagu Rangkum. Setelah rampung, Deva merasa ada lirik karangan Ade yang kurang tepat sehingga ia ganti.

Deva mengaku sebelumnya tidak tahu apa yang Ade ceritakan dalam lagu tersebut. Tapi ia memiliki cerita tentang kematian sehingga harus mengganti lirik agar lebih tepat.

[Gambas:Youtube]

"Ade sempat tanya kenapa dihapus, gue jelasin kalau ini jadi ada cerita yang jelas dan dia setuju. Sebenarnya Rangkum bisa selesai juga karena kami rekaman ke Amerika," kata Deva.

"Sebelum berangkat, lirik Rangkum baru 75 persen. Kami merasa malu kalau rekaman di Amerika tapi enggak ada bahasa Indonesia, baru benar-benar menyelesaikan lirik sebelum take rekaman."

Deva menjelaskan sebenarnya Polka Wars sudah memiliki beberapa lagu bahasa Indonesia. Sejumlah lagu itu ditulis olehnya dan gitaris Billy Saleh sebelum merilis album perdana bertajuk Axis Mundi (2015).

Menurut Billy kala itu lagu berbahasa Indonesia tidak dirilis lantaran tidak cocok dengan konsep Axis Mundi. Akhirnya Axis Mundi dirilis dengan delapan lagu bahasa Inggris.


"Setelah nulis Rangkum, Billy dan Aeng [vokalis] mengalir nulis lirik bahas Indonesia, padahal enggak ada yang minta. Menurut gue, menulis lagu dengan lirik bahasa Indonesia tinggal tema dan kata pertama, setelah itu ngalir," kata Deva

Aeng melanjutkan, "Perubahan nulis lirik bahasa Inggris ke Indonesia tidak sesulit itu. Tapi makin lama akan makin sulit karena bisa kehabisan kata-kata, nanti satu lagu bisa sama dengan lagu lain.

Saat tampil di Music At Newsroom pekan lalu, Polka Wars sempat membawakan lagu bahasa Indonesia lain. Lagu itu adalah Rekam Jejak dan Meregang.

"Kami belum tahu nanti lagu itu akan dirilis dalam bentuk apa, yang penting kami bikin dulu," kata Billy. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER