Yogyakarta, CNN Indonesia -- Sejak 20 tahun lalu, memerankan Nyai Ontosoroh sudah menjadi impian Sha Ine Febrianti.
Ia pertama membaca novel
Bumi Manusia karya
Pramoedya Ananta Toer saat usianya 20 tahun, dan langsung terkagum-kagum. Bukan hanya terpesona pada karya Pram, usai membacanya ia juga langsung bermimpi suatu hari dapat memerankan karakter favoritnya, Nyai Ontosoroh.
Impian itu menjadi kenyataan saat kini ia diminta menjadi Nyai untuk film
Bumi Manusia yang diarahkan
Hanung Bramantyo. Film itu diadaptasi Hanung dari buku yang dibaca Ine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak hanya mencintai karya Pram, saya tersengat novel
Bumi Manusia saat usia 20 tahun dan begitu jatuh cinta dengan Ontosoroh," ungkap Ine dalam jumpa pers film
Bumi Manusia di Pendopo Desa Gamplong, Sleman, Yogyakarta, Kamis (24/5) malam.
Ine sudah mencoba memerankan Nyai Ontosoroh di panggung teater. Namun ia gagal.
"Tahun 2005, Nyai Ontosoroh ingin dibuat teater. Saya datang ke Petamburan jauh-jauh, ikut
casting. Saya dapat peran lain yaitu Magda Peters dan Nyai Ontosoroh diperankan Happy Salma. Saya sedih banget," kenangnya. Namun ia tak menyerah sampai di situ.
 Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. (CNN Indonesia/Suriyanto) |
Usai itu, Ine sempat beberapa kali dipanggil sejumlah sutradara yang ingin membuat
Bumi Manusia, tapi tak kunjung jadi. Jodohnya dengan Nyai tersambung lewat Hanung.
"Saya kaget saat Mas Hanung meminta saya datang, karena enggak pernah beliau meminta saya hadir. Saya tanya, 'Mas Hanung mau buat apa?' Dia bilang
Bumi Manusia. Saya datang tanpa pikir panjang, dan perannya Nyai Ontosoroh, dan jadilah," katanya sembari tersenyum.
Di matanya, Nyai Ontosoroh termasuk salah satu karakter perempuan yang agung dan kuat.
"Membayangkannya saja saya bergetar," katanya.
 Dalam teater 'Bunga Penutup Abad,' Nyai Ontosoroh dimainkan Happy Salma. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia) |
Dalam
Bumi Manusia yang berlatarkan masa penjajahan Belanda, nyai digambarkan sebagai perempuan yang tidak memiliki norma kesusilaan karena statusnya sebagai istri simpanan. Status itu pun membuat Ontosoroh menderita. Ia tidak memiliki hak asasi manusia yang sepantasnya. Namun ia berusaha keras belajar agar dapat diakui sebagai seorang manusia.
Untuk mendalami peran itu tanpa mengecewakan, Ine membaca ulang naskah sampai puluhan kali. Demikian pula dengan bukunya, yang dahulu mendiskusikannya saja membuat aktivis diburu pemerintah Orde Baru. Ine bahkan belajar bahasa Belanda.
"Lumayan susah ya. Jadi mungkin dalam dua bulan ini, persiapan akan serius," ujarnya.
Selain Ine, film
Bumi Manusia akan diperankan oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Minke, Mawar Eva sebagai Annelies, serta Ayu Laksmi dan Donny Damara sebagai orang tua Minke.
Film yang naskahnya ditulis oleh Salman Aristo ini akan memulai proses syuting pada Juli mendatang di Yogyakarta, Semarang dan Belanda.
(rsa)