Jakarta, CNN Indonesia -- Aktris Sophie Turner baru-baru ini kembali membocorkan sajian musim delapan serial televisi
Game of Thrones. Pemeran Sansa Stark itu menyebut akan ada lebih banyak korban berjatuhan di musim terakhir itu.
Bukan hanya korban yang lebih banyak, Turner juga mengatakan musim yang tengah dalam proses penggarapan dan bakal tayang tahu depan itu bakal lebih menyiksa secara emosional.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa pasti ada orang yang kembali berkumpul bersama. Ada banyak ketegangan di antara kelompok-kelompok kecil ini, untuk berjuang apa yang mereka anggap benar," kata Turner kepada media
Gold Derby.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini
Game of Thrones, jadi itu akan lebih banyak korban yang berjatuhan lebih banyak yang mati dan lebih menyiksa secara emosional daripada musim-musim sebelumnya." lanjutnya.
Di samping itu, Turner pun turut berbicara soal perkembangan karakter Sansa Stark yang diperankannya.
"Saya selalu melihat seorang pejuang dalam diri Sansa yang saya rasa orang lain tidak melihatnya," kata Turner.
"Saya selalu punya perasaan Sansa tengah belajar dan beradaptasi dan pada beberapa hal itu akan terwujud pada dirinya, entah bagaimana, itu terwujudkan sebagai seorang pejuang," kata aktris 22 tahun tersebut.
Turner juga mengungkapkan ia merasa puas dan bahagia akan perannya dan soal akhir kisah
Game of Thrones.
Sementara itu, tunangan Joe Jonas ini sempat disebut mengisyaratkan akhir kisah
Game of Thones melalui sebuah tato di lengannya.
Dalam tato berbentuk lambang Stark bergambar serigala abu-abu itu, terdapat sebuah kalimat 'the pack survives' alias 'si kawanan bertahan'.
Kalimat tersebut memunculkan dugaan soal nasib klan Stark di akhir pertempuran. Namun, Turner langsung membantah dan menjelaskan bahwa itu hanyalah kata-kata mutiara yang memotivasi hidupnya.
Enam episode penutup kisah
Game of Thrones di musim kedelapan dijadwalkan tayang 2019.
(end)