Adegan Bugil Bersejarah Marilyn Monroe yang Hilang Ditemukan

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 14 Agu 2018 01:52 WIB
Marilyn Monroe pernah beradegan bugil pada 1961. (Dencey via WIkimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia -- Marilyn Monroe melakukan adegan bugil bersama Clark Gable untuk film The Misfits, yang tayang pada 1961. Selama ini, dipercaya adegan itu telah dihancurkan dan dibuang.

Namun laporan terbaru menyebut cuplikan adegan itu sebenarnya disimpan oleh produser.

Baru-baru ini, adegan itu pun ditemukan oleh Charles Casillo. Penulis buku Marilyn Monroe: The Private Life of a Public Icon itu menemukannya saat sedang dalam masa riset.


Dari Curtice Taylor, putra produser Frank Taylor lah ia mengetahui adegan itu dibuang.

Sutradara film mendadak merasa adegan itu tidak terlalu dibutuhkan untuk keseluruhan cerita, lalu meninggalkannya begitu saja di lantai ruang penyuntingan.

Namun Frank tidak berpikir demikian. Ia melihatnya sebagai sebuah sejarah, lantas menyimpannya. Benar saja, sekarang potongan adegan itu memang sebuah sejarah.

Dalam adegan itu, Monroe yang pernah menjadi simbol seks Hollywood terlihat menjatuhkan kain yang menutupi tubuhnya. Itu adalah adegan bugil pertama dalam produksi film besar di Hollywood. Sayang, saat itu sutradara hanya melihatnya sebagai bagian kecil cerita.

Mengutip Fox News, belum jelas apa yang akan dilakukan pada potongan adegan langka itu.

Marilyn Monroe lahir dengan nama Norma Jeane Mortenson. Namanya berubah menjadi lebih ikonis setelah menjajal karier di Hollywood. Monroe adalah nama gadis ibunya.

Akibat keberaniannya berakting sensual, Monroe menjadi fenomena. Film-filmnya termasuk Some Like it Hot, Gentlemen Prefer Blondes dan How to Marry a Millionaire.

Pose identik Monroe adalah bergaun putih yang sedikit terbuka karena tertiup angin.

"Pada akhirnya, Monroe adalah salah satu figur publik perempuan yang paling kompleks sepanjang sejarah Amerika, dan kompleksitas itu memainkan peran dalam kemampuannya untuk terus membuat kita terpesona," tulis Lois Banner, penulis Marilyn: The Passion and the Paradox dalam sebuah artikel di LA Times, yang dikutip Fox News.


Menurutnya, semua orang mengagumi bukan hanya kecantikan Monroe, tetapi juga misterinya.

"Dan [semua] melihatnya sebagai refleksi dari karakter Amerika yang ada dalam lamunan, punya banyak sisi, selalu bekerja keras, tetapi juga sering kontradiktif," lanjutnya. (rsa)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK