Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor panggung terkenal asal Amerika Serikat, Neil Simon meninggal dunia pada Minggu (26/8). Kabar duka itu disampaikan perwakilan dari teater Broadway DKC/O&M.
Simon meninggal New York-Presbyterian Hospital karena komplikasi, dalam usia 91 tahun. Sudah beberapa hari ia dirawat di sana karena masalah paru-paru. Namun bukan hanya itu masalah kesehatannya.
Pada 2004 Simon juga pernah punya masalah ginjal. Publisisnya, Bill Evans dalam wawancara melalui telepon dengan
Reuters mengatakan, saat itu ia menyumbangkan ginjalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjadi bagian dalam hidupnya dan dia menjadi bagian dalam hidup saya itu luar biasa. Menjadi bagian dari semua itu sangat hebat," ujarnya, menyebut Simon sebagai figur besar dalam dunia budaya Amerika. Ia memang pernah memenangi penghargaan teater Tony Award.
Simon dikenal sebagai bintang Broadway yang produktif dan populer. Ia bisa mengombinasikan humor, drama dan introspeksi dalam naskah panggung seperti
The Odd Couple, The Goodbye Girl dan
Lost in Yonkers. Ia banyak menampilkan keresahan soal Yahudi dalam karyanya.
Mengutip
Reuters, ia main di hampir setiap musim teater di Broadway sejak 1960 hingga pertengahan 1990-an. Tak sekadar itu, ia juga menulis lebih dari 40 naskah teater yang tak hanya populer, tetapi juga lucu sekaligus menggugah, slapstick sampai melodrama.
Ia bahkan pernah membuat rekor dengan memainkan empat teater berturut-turut di Broadway.
Piala Tony yang ia menangkan adalah berkat
The Odd Couple, Biloxi Blues dan
Lost in Yonkers. Seorang kritikus teater di New York pun menyebutnya sebagai bukti lebih dari sekadar kesuksesan di bisnis pertunjukan, melainkan sebuah institusi itu sendiri.
Lost in Yonkers yang dimainkan pada 1990 pun tak hanya memenangi Tony Award. Cerita lucu tentang hubungan antara ibu dan anak itu juga memenangi Pulitzer pada 1991.
(rsa)