Kisah Mesin Tik Peniup Ruh Wiro Sableng di Hidup Vino Bastian

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Sep 2018 09:44 WIB
Vino G. Bastian rupanya sudah mengenal Wiro Sableng sejak kecil, di setiap malam menjelang tidurnya, meski saat itu ia tak menyadarinya.
Vino G. Bastian sudah mengenal Wiro Sableng sejak kecil, meski tak disadarinya. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suara mesin tik bagaikan dongeng pengantar tidur bagi Vino G. Bastian kecil. Hampir setiap malam ia mendengar jemari ayahnya, Bastian Tito menari-nari di atas mesin tik di meja yang terletak tak jauh dari tempat tidurnya.

Cetak, cetok. Cetak, cetok. Begitu suaranya.

Tak ada rokok dan kopi seperti penulis kebanyakan. Bastian hanya perlu air mineral dan keripik sebagai 'bensin' begadang sepanjang malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usia Vino masih enam tahun saat itu. Ia masih tidur bersama orang tua. Rumahnya pun kecil. Meja kerja sang ayah harus satu ruang dengan kamar tidur.


Ketika mereka pindah ke rumah yang lebih besar dan Bastian sudah punya ruang kerja sendiri pun, suara jarinya yang menyentak tuts tetap mengikuti. Menurut Vino, sang ayah memang mengetik dengan tekanan jari yang cukup besar.

"Jadi walaupun sudah pakai komputer, tetap saja dia ngetik 'cetak cetok.' Kebiasaan pakai mesin tik masih kebawa," kata Vino bercerita.

Suara yang selama bertahun-tahun 'menghantui' malam-malam Vino itu berbuah manis. Bastian rupanya sedang menuangkan pikirannya ke dalam karakter dan cerita tentang Wiro Sableng, pendekar lokal yang terkenal hingga kini.

"Saat jam gue mau tidur dia mulai nulis, sampai tengah malam. Mungkin imajinasinya lagi keluar," kata Vino secara khusus kepada CNNIndonesia.com di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Cerita 'Wiro Sableng' yang dihadirkan Bastian Tito.Cerita 'Wiro Sableng' yang dihadirkan Bastian Tito. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Sementara sejak pagi sampai sekitar pukul 19.00 WIB, Bastian kerja kantoran.

Meski sehari-hari ditinggal, di waktu-waktu Vino sering diajak ayahnya jalan-jalan ke luar kota. Liburan, alasan Bastian waktu itu. Padahal sebenarnya perjalanan itu juga adalah riset untuk bahan tulisan Wiro Sableng.

Biasanya mereka bepergian dengan jalur darat. Bastian menyetiri Herna Deibby istrinya, Vino dan anak perempuannya naik mobil dari Jakarta ke sejumlah daerah. Paling sering mereka mengunjungi Jawa Timur.


Dalam setiap perjalanan itu, yang tak pernah lupa dibawa Bastian adalah alat perekam. Segala hal yang dilihat dan didengarnya, tak lupa ia rekam. Kadang Bastian menuliskannya ke buku catatan, yang juga tak pernah ketinggalan.

"Ke Candi Borobudur dan Candi Prambanan bisa berkali-kali, karena banyak relief. Dia buka buku yang dibawa untuk menyamakan relief. Jadi ada tempat yang sungguh ada, tapi dalam cerita Wiro Sableng fiktif," kata Vino.

Di sepanjang perjalanan ke sejumlah daerah itulah Vino mulai diperkenalkan Bastian dengan karakter Wiro Sableng, yang sering disebutnya Pendekar 212.


Ingatan Vino pun melayang pada cerita-cerita ayahnya. Wiro diangkat sebagai murid oleh Sinto Gendeng setelah kedua orang tuanya dibunuh Mahesa Birawa.

Sinto yang pensiun dari dunia persilatan mendidik Wiro menjadi pesilat golongan putih yang baik dan bijaksana. Wiro lantas menerima warisan senjata pemungkas Kapak Maut Naga Geni 212 dan Batu Hitam 212.

Selain Wiro, Bastian kadang menyelingi ceritanya dengan karakter penjahat lawan Wiro. Ceritanya begitu mendetail, mulai asal-usul sampai jurus mereka.

Soal jurus, Vino punya cerita lain. "Kadang pergi ke suatu perguruan silat, cuma buat melihat jurus-jurusnya kayak bagaimana," kata Vino.

Cerita 'Wiro Sableng' identik dengan jurus dan pukulan.Cerita 'Wiro Sableng' identik dengan jurus dan pukulan. (Lifelike Pictures)
Jurus dan pukulan memang hal penting dalam kisah Wiro Sableng. Yang terkenal termasuk jurus Kunyuk Melempar Buah, Orang Gila Mengebut Lalat, pukulan Sinar Matahari, dan pukulan Kelabang Hijau. Masing-masing milik karakter berbeda.

Kelak baru Vino tahu, suara 'cetak cetok' mesin tik dan perjalanan bersama ayahnya dahulu menghasilkan 185 novel Wiro Sableng. Bastian mengembangkannya selama 39 tahun. Novel pertamanya sendiri terbit sejak 1967.

Vino mengaku jarang membacanya. Sang ayah lebih sering menyuguhinya dengan komik Tiger Wong, Tapak Sakti dan Kungfu Boy. Kata Bastian kala itu, Vino tak boleh membaca Wiro Sableng karena banyak candaan dewasa di dalamnya.

Gue enggak nyangka, Bokap pernah bilang ke Mas Ken Ken, dia ingin Wiro Sableng diperankan gue suatu saat nanti.Vino G. Bastian
Maka Vino kaget saat banyak orang memuji karya ayahnya ketika ia mulai dewasa. Apalagi Wiro Sableng diadaptasi dalam film pada era 1980-an dan sinetron pada era 1990-an. Hingga kini karakter itu pun seakan abadi.

Belakangan, seakan takdir, aktor 36 tahun itu kedapatan memainkan karakter Wiro Sableng yang ternyata sudah 'hidup' dalam dirinya sejak kecil itu.

Cerita dan jurus Wiro Sableng kini divisualkan dalam film Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212. Kata produser sekaligus penulis naskah Sheila Timothy, itu karena Bastian mengerjakan 'pe er' risetnya dengan baik.

Setelah bertemu dengan aktor sekaligus pesilat Yayan Ruhiyan, Lala-sapaan akrab Sheila Timothy-pun semakin yakin. Yayan yang juga koreografer dalam film itu mengatakan, sebagian jurus tulisan Bastian erat dengan pencak silat.

"Senjata karakter Anggini itu selendang, dalam pencak silat ada Selendang Mayang. Kemudian Jurus Kunyuk Melempar Buah, sebenarnya di Cimande itu ada Jurus Monyet," kata Lala kepada CNNIndonesia.com dalam kesempatan berbeda.


Vino menjadi bintang utama dalam film yang dibawa Lala ke berbagai negara lewat kerja sama Lifelike Pictures, rumah produksinya, dengan Fox International Productions. Ia tak menyangka, itu keinginan ayahnya.

Bastian rupanya pernah mengungkapkan itu pada aktor Herning Sukendro alias Ken Ken. Ia adalah pemeran Wiro Sableng dalam sinetron, yang pernah bertemu langsung dengan penulis genius dan pencipta karakter Pendekar 212.

"Gue enggak nyangka, Bokap pernah bilang ke Mas Ken Ken, dia ingin Wiro Sableng diperankan gue suatu saat nanti. Mas Ken Ken cerita Bokap ngomong begitu saat syuting," tutur Vino dalam sebuah acara berbeda di Jakarta.

Vino G. Bastian berakting dengan Ken Ken yang juga pernah memerankan Wiro Sableng.Vino G. Bastian berakting dengan Ken Ken yang juga pernah memerankan Wiro Sableng. (Lifelike Pictures)
Usaha Bastian 'mewariskan' Wiro Sableng ke putranya pun purna sudah. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER