Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan akan menunda pameran lukisan karya Leonardo da Vinci yang akan terpajang di Museum Louvre Abu Dhabi pada pekan ini.
Lukisan berjudul 'Salvator Mundi' itu dikabarkan dibeli seharga US$450 juta (sekitar Rp6,6 triliun) oleh seorang "pembeli misterius" dari UEA.
Pada rencana awal, lukisan bergambar Yesus Kristus yang dibuat pada tahun 1500 itu akan dipamerkan pada 18 September 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun melalui cuitan di Twitter, Kementerian Kebudayaan Abu Dhabi menyatakan penundaannya.
"Informasi lebih lanjut akan segera kami umumkan," tulis cuitan tersebut.
'Salvator Mundi' merupakan lukisan "termurah" dari 20 koleksi da Vinci yang dilelang di Christie's pada November kemarin.
Lukisan ini dinyatakan asli pada enam tahun yang lalu, semenjak hilang dari pantauan keluarga da Vinci.
Tak sedikit juga lukisan palsu yang beredar.
Museum Louvre Abu Dhabi tak memberikan informasi mengenai identitas sang pemilik lukisan saat ini.
Mereka hanya mengatakan kalau Kementerian Kebudayaan Abu Dhabi "memiliki izin memamerkannya".
Pada Desember tahun lalu, New York Times sempat menerbitkan berita mengenai sang pemilik lukisan yang diduga keluarga Kerajaan Arab, Pangeran Badr bin Abdullah.
Namun The Wall Street Journal mengatakan kalau Pangeran Badr bin Abdullah Abdullah hanya merupakan "peranta" pembeli untuk Pangeran Mohammed bin Salman.
Keduannya tak pernah membenarkan pernyataan tersebut.
Pangeran Badr bin Abdullah sempat menjadi Menteri Kebudayaan Arab Saudi sebelum posisinya diganti pada Juni kemarin.
(dna/ard)